Mohon tunggu...
Bhayu MH
Bhayu MH Mohon Tunggu... Wiraswasta - WIrausaha - Pelatih/Pengajar (Trainer) - Konsultan MSDM/ Media/Branding/Marketing - Penulis - Aktivis

Rakyat biasa pecinta Indonesia. \r\n\r\nUsahawan (Entrepreneur), LifeCoach, Trainer & Consultant. \r\n\r\nWebsite: http://bhayumahendra.com\r\n\r\nFanPage: http://facebook.com/BhayuMahendraH

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Fresh Start

5 Januari 2015   13:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:47 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14204122841108852606

[caption id="attachment_388576" align="aligncenter" width="421" caption="ilustrasi (sumber foto: thefitnessbabe.com)"][/caption]

Hari ini adalah hari Senin pertama di 2015. Meski bisa jadi bukan hari kerja pertama karena ada banyak institusi yang hanya libur di tanggal merah kalender saja. Artinya, ada yang masuk kerja pada "harpitnas" hari Jum'at, 2 Januari 2015. Bagi PNS (atau sekarang sebutan resminya ASN) bisa jadi akan mengawali dengan upacara bendera. Tetapi bagi pegawai di institusi swasta atau MNC tentu akan langsung masuk kerja. Demikian pula bagi para pelajar dan mahasiswa, langsung memulai kegiatan belajar-mengajar.

Beda dengan suasana "liburan panjang" Idul Fitri, kecuali bagi institusi yang mayoritas pegawainya non-muslim atau MNC yang menerapkan aturan sendiri, liburan akhir tahun di Indonesia tidaklah membuat pegawai "holiday sick". Mereka bisa langsung kembali "tancap gas" di tahun baru ini. Paling-paling cuma ganti kalendar di meja atau dinding saja. Dan, bagi yang kerap menulis surat -seperti saya- seringkali masih salah menulis tanggal surat sebagai tahun 2014. :D

Kenapa sih kita bergembira merayakan tahun baru? Jangan memperdebatkan soal itu tahun baru Masehi menuruti Gregorian calendar ya...

Di sini, saya bicara esensi. Tahun baru sama dengan "Fresh Start", awal yang bersih. Kita merasa dilahirkan kembali sebagai manusia. Nah, di sini bagi umat Muslim akan merasakan situasi ini justru di Idul Fitri. Fitri artinya bersih atau suci. Di budaya Barat yang Yudeo-Kristiani, karena tahun baru berdekatan dengan Natal, maka juga dimaknai sebagai "lahir baru", karena Natal memang berarti Lahir.

Memulai sesuatu yang baru, dari yang bersih, akan membuat kita bersemangat. Kita "dibersihkan dari dosa dan kesalahan", sehingga bisa melangkahkan kaki dan hati lebih ringan. Tak perlu peduli lagi masa lalu yang bisa jadi kelam dan bernoda.

Walau tentu saja setelah melakukan "evaluasi dan resolusi", kita harus fokus kembali pada tujuan akhir dan target-target di antaranya. Karena hidup tanpanya akan sama saja hampa tanpa makna.

Mungkin ada ketakutan. Mungkin ada keraguan. Mungkin ada kegamangan.

Itu wajar dan manusiawi. Karena sesuatu yang baru pasti menimbulkan ketidakpastian.

Tetapi justru di situlah seninya. Dalam hal ini, kita sebagai manusia punya kemampuan beradaptasi. Mengatasi masalah dengan cara kita yang khas. Tiap manusia punya kemampuan ini yang disebut "Adversity Quotient". Tinggal bagaimana kita melatih diri dan membiasakannya saja. Karena memang tiap manusia itu unik, sehingga bisa jadi mengatasi masalah yang sama menggunakan perspektif yang berbeda.

Tahun baru membuat kita bukan saja "move on", tapi juga "move up" dan "move forward".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun