Mohon tunggu...
Bhayu Sulistiawan
Bhayu Sulistiawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPI Mentari Indonesia - Bekasi

BHAYU SULISTIAWAN, sebagian kawan dan rekan memanggil dengan sebutan Babay, sebagian murid ada yang menyapa dengan pakbay. Guru agama yang "demen" IT, gemar nyari pengalaman, ilmu dan wawasan. Pendidik sekolah Islam di kawasan Kota dan Kabupaten Bekasi. "Orang yang selalu belajar akan menjadi pemilik masa depan, orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu"\r\nhttp://abuabbad.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maksimalkan Otak Kanan, Jangan Hanya Otak Kiri

2 April 2012   08:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:08 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_172218" align="alignleft" width="358" caption="Bersama pemateri dan guru-guru"][/caption] Sebagaimana kita ketahui bahwa aktivitas otak juga mempunyai kejenuhan. Jeda antara konsentrasi dengan titik jenuh berkisar waktu 15-20 menit. Itulah sebabnya kenapa banyak guru yang kurang siap menghadapi tingkat kejenuhan anak dalam belajar. Sebagaimana otak kita yang terbagi menjadi dua, otak kanan dan otak kiri. Jika hanya menggunakan otak kiri maka akan terasa jenuh. Pentingnya metode dan berbagai referensi untuk menyegarkan suasana belajar sangat urgen dan mutlak harus dimiliki pendidik. Otak kananlah yang berfungsi menyegarkan dari aktivitas otak kiri yang notabene basis pikiran matematis.

Salah satu cara menyegarkan dan mengembalikan semangat belajar adalah dengan Ice Breaking. Berbagai games, olah tubuh, olah otak, senam jari, brain gym, sangat membantu untuk penyemangat belajar. Kesemuanya itu bisa didapati di dalam buku “100+ Ice Breaker Penyemangat Belajar” yang menyajikan berbagai ice breaker. Meski tidak semuanya murni dari penulis, karena ada beberapa diantaranya merupakan modifikasi yang sudah sering dimainkan di kalangan pendidik di Indonesia. Namun, dengan buku ini sangat membantu para pendidik untuk menguasai manajemen kelas dan dalam hal mengatasi masa kejenuhan dalam belajar.

Minggu, 01/04/12 kemarin saya bersama teman-teman guru yang lain berkesempatan mengikuti seminar ice breaker penyemangat belajar langsung dengan penulisnya Kusumo Suryoharjuno yang akrab disapa Kak Kusumo dari Surabaya bertempat di @HOM Hotel Tambun Selatan. Dalam seminar ice breaker ini berlangsung sangat seru dan menarik, karena semua peserta dipandu dan diajak bermain beberapa model ice breaker yang bisa membangkitkan semangat belajar. Di akhir sesi, Kak Kusumo mengatakan, “sepanjang seminar tadi, ustadz-ustadzah lebih sering mengikuti gerakan atau perkataan saya?”, peserta pun menjawab serentak: “gerakaaann…”. Kak Kusumo pun memberikan filosofi dari ice breaker juga, “berarti peserta didik kita pun akan lebih banyak mengikuti tingkah laku kita daripada perkataan kita. Maka itu, berilah tauladan yang baik buat anak didik kita”.

[caption id="attachment_172219" align="aligncenter" width="579" caption="beberapa model gerakan ice breaker yang dipraktikkan"]

1333353558293632712
1333353558293632712
[/caption]

Seminar ini pun menghadirkan seorang guru yang juga penulis aktif yaitu Wijaya Kusumah yang akrab disapa Omjay, seorang guru TIK SMP Labschool Jakarta ini menyampaikan isi dari bukunya yang berjudul “Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya”. Banyak spirit yang Omjay berikan untuk memacu para guru meningkatkan kreativitasnya dalam mengajar tanpa mengeluhkan beratnya beban profesi guru. “Jadilah guru kreatif, maka rezeki akan mengalir”, itulah pesan singkat Omjay kepada peserta. Mengutip perkataan Prof. Arif Rahman (pakar pendidikan) Omjay menutupnya dengan note 4 kekuatan manusia, yaitu pikiran, perkataan, perasaan, perbuatan. Untuk itu, marilah maksimalkan kekuatan itu untuk kita salurkan kepada para peserta didik kita.

[caption id="attachment_172220" align="aligncenter" width="563" caption="aksi para pembicara, Kak Kusumo (atas) dan Omjay (bawah)"]

13333538541689481070
13333538541689481070
[/caption]

Acara ini digawangi oleh Prima Edutama Event Organizer, sebuah EO yang bergerak di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para guru. Pada seminar kali ini juga dibagikan buletin Jendela Pendidikan edisi perdana yang terbit tiap bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun