Mohon tunggu...
Dewa Gede Bhaskara Pramudya
Dewa Gede Bhaskara Pramudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dharma Agama dan Dharma Negara di Masa Sekarang

4 Mei 2022   16:16 Diperbarui: 11 Mei 2022   23:49 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengatur dari kehidupan sehari-hari dari umat manusia adalah Dharma. Dharma sendiri merupakan dasar dari tapa atau kesederhanaan. Dharma menuntun kita menuju keindahan, kecukupan, umur panjang, dan kelanjutan dari keturunan. Dharma sendiri berasal dari akar kata "Dh" yang berarti arti hukum abadi dari Tuhan. Dapat diartikan jika Dharma itu adalah hukum abadi, pelindung, kewajiban, dan serta kebenaran. Agama Hindu mengajarkan umatnya Dharma Agama dan Dharma Negara. Sebagai umat Hindu, sudah sepatutnya kita memahami kedua Dharma tersebut.  

Dharma Agama adalah hukum, tugas, hak, dan kewajiban dari setiap orang untuk patuh dan melaksanakan ajaran agama dan aspek-aspek yang dikandung dalam ajaran agama. Bila seseorang dapat taat melaksanakan kewajiban agama yang dipeluk, maka ia akan menjadi seorang umat beragama yang baik. Dalam ajaran Agama Hindu, suatu perbuatan baik akan memantapkan Sradha Bakti kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Hal tersebut memiliki peran yang penting dalam mendorong umat Hindu untuk semakin berbuat yang baik dalam kehidupannya.

Kemudian, yang disebut dengan Dharma Negara adalah hukum, tugas, dan kewajiban dari setiap orang untuk tunduk, dan patuh kepada negara. Dharma negara merupakan kewajiban yang dimiliki oleh seluruh warga negara. Tujuan dari Dharma Negara ini adalah untuk pembangunan negara dan masyarakatnya.

Setiap proses daur hidup berupa hubungan antar umat beragama yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali selalu berlandaskan kearifan lokal budaya dan agama dalam membangun Bangsa. Dharma merupakan segala aktivitas keagamaan yang memperkuat fondasi bangsa demi mencapai tujuan dari bangsa itu sendiri. Sehingga jika Dharma ini tidak diindahkan ataupun sengaja dilanggar, akan mengakibatkan malapetaka bagi kita dan bangsa.

Dan dalam era globalisasi seperti saat ini, sangat sulit untuk kita sebagai umat Hindu untuk menjalankan Dharma sebagai fondasi sebagai segala aktivitas kita dikarenakan banyaknya pengaruh dari energi luar yang semakin mudah kita akses di era sekarang. Kesadaran kita sebagai individu yang beragama semakin sulit untuk sadar agar selalu berpegang dengan konsep Swadharma kehidupan, sehingga sangat mudah untuk mereka terjebak dalam perilaku dan tindakan yang bertentangan dengan Dharma agama.

Maka dari itu kita perlu untuk memahami jika kita sebagai umat Hindu memiliki etika sebagai rujukan dalam berperilaku dan juga dalam melaksanakan Dharma Agama dan Dharma yaitu Tri Hita Karana. Dalam menghayati pelajaran dari Dharma Agama dan Dharma Negara, kita harus bisa selalu mematuhi segala peraturan yang telah ada dalam masyarakat untuk menjaga ketertiban.

Sebagai umat Hindu yang beragama dan bernegara, sudah sepatutnya kita memahami arti dan makna dari Dharma Agama dan Dharma Negara ini. Ajaran yang ada dalam Dharma Negara dan Dharma Agama menjamin keutuhan kita sebagai umat beragama dan bernegara. Dan, konsep Dharma Agama dan Dharma Negara saling bergantung jika dilihat dari perspektif Tri Hita Karana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun