Mohon tunggu...
Bambang Priyono
Bambang Priyono Mohon Tunggu... -

Bambang Priyono kelahiran Tasikmalaya, 23 April 1983 Anak pertama dari 4 bersaudara semuanya laki-laki. sekarang bekerja di Lembaga Pendidikkan Profesi (LPP) Quantum Sampit Kalteng. baru belajar menulis, semoga bisa menjadi lebih baik.... Bambang PriyonoBuat Lencana Anda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ibadah Haji

23 November 2009   10:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:13 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekarang ini kita sudah menginjak Bulan Dzulhijjah, dimana pada bulan ini Ummat Islam diseluruh dunia Menuju kekota Makkah, untuk menjadi Tamu Alloh, yaitu mereka yang akan melaksanakan Ibadah haji, mereka yang mampu. Bagi mereka yang mampu untuk Ibadah haji berarti mereka telah menghadiri Undangan Alloh untuk melaksanakan Ibadah Haji sebagaimana Firmanya:

"Allah mewajibkan atas semua manusia melakukan ibadat haji Baitullah, yaitu kepada orang yang kuasa mengadakan perjalanan ke situ Barangsiapa yang kafir, maka sesungguhnya Allah itu Maha kaya - yakni tidak membutuhkan - dari alam semesta." (ali-lmran: 97)

Dari ayat diatas jelaslah bahwa Ibadah haji itu hanya ditujukan kepada yang kuasa, dalam artian dia mampu dalam hal Jasmani, Rohani serta ada Biaya untuk pergi Haji dan yang terpenting adalah Niat kita. Jika Ibadah hajinya tidak ingin sia-sia, maka tentulah dari awal niatanya harus di luruskan Lillai Ta'ala. karena kalaulah Ibadah Haji kita itu sesuai dengan ketentuan Alloh, maka kita akan menjadi haji yang mabrur, karena Haji yang mabrus itu adalah termasuk amalan yang Utama, sebagaimana Sabda Rasululloh SAW:

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya: "Amalan manakah yang lebih utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Beriman kepada Allah dan RasulNya." Ditanya lagi: "Kemudian apakah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Jihad fi-sabilillah." Ditanya pula: "Kemudian apakah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Haji yang mabrur." (Muttafaq 'alaih) Mabrur artinya ialah orang yang mengerjakan haji itu tidak melakukan sesuatu kemaksiatan di dalamnya.

Bahkan di sebuah hadits lain dikatakan bahwa seseorang yang telah melaksanakan haji itu bagaikan orang yang baru dilahirkan, yakni semua disanya dihapuskan:

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan haji, lalu ia tidak berbuat kelalaian dan tidak pula mengerjakan dosa - yakni kemaksiatan besar atau yang kecil tetapi berulang kali, maka ia akan kembali dari ibadat hajinya itu-sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya-yakni tidak ada dosa dalam dirinya samasekali." (Muttafaq 'alaih)

Itulah keutamaan Orang yang naik haji. Bagi yang akan melaksanakan Haji dalam waktu dekat ini, semoga Allloh memberikan kekuatan untuk melaksanakanya, karena Ibadah haji ini harus dibekali dengan Fisik yang kuat juga. dan Bagi yang belum, semoga bisa melaksanakanya di waktu-waktu yang lain, karena bukanlah hal yang mustahil jika suatu hari kita juga akan memenuhi Panggilan Alloh, asalkan mempunyai Kemauan yang kuat tentunya dengan usaha yang sungguh-sungguh pula. Amien....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun