Mohon tunggu...
Guruh burhanto
Guruh burhanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bismilah

Berusaha menjadi baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Punk dan Jalanan ketika Mereka Hijrah dan Bernuansa Kebaikan

11 September 2023   11:18 Diperbarui: 11 September 2023   13:25 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan hijrah anak-anak punk dan jalanan

Anak punk dan jalanan identik dan di prasangkakan dengan kekerasan,premanisme,tato, kejahatan, tidak terurus,jauh dari nilai-nilai agama dan prasangka-prasangka lainya. Hal ini terkait dengan banyaknya jumlah angka kriminal yang terjadi di jalanan. Anak punk bila hadir di tengah masyarakat maka seakan-akan seperti menghadirkan ketakutan,kecemasan dan rasa was-was. Takut di rampok, takut di lecehkan, takut di bunuh dan kekhawatiran lainya. Hal ini seakan terjadi dimana-mana dan telah menjadi cap tersendiri bagi anak-anak punk dan jalanan. 

Namun apa jadinya bila anak-anak punk ini hijrah atau ditengah kesibukannya berusaha untuk belajar mengenai ketuhanan dan nilai-nilai yang di turunkan olehNya ? di tengah hidup di Jakarta yang keras mereka menyimpan kerinduan kepada Tuhan dan ingin Ia melirik kepada mereka. Hijrah adalah sebuah konsep perpindahan yang dilakukan dari tempat yang lama ke tempat yang baru. Namun, ketika anak-anak punk dan jalanan ini melakukan hijrah ? mereka melalukan hijrah atau mengislamkan ruh islam mereka, dari yang tidak peduli kepada lebih peduli kepada agama yang mereka anut sejak lahir. 

Disini terjadi tetap mempertahankan gaya anak punk dan jalanan disertai nilai-nilai agama yang mulai di pegang erat dan dijalankan secara berlanjut. Hijrah, bagi mereka adalah perpindahan tujuan hidup dari yang semula melakukan hal-hal yang banyak dilarang oleh agama menjadi mulai untuk menjauhi. 

Namun,gaya anak punk dan kehidupan jalanan tetap dijalani hanya dengan nuansa hijrah dan agama. Bagi mereka anak punk dan jalanan yang identik dengan konotasi buruk tidak menghalangi mereka untuk berhijrah dan belajar agama yang konotasinya berlawanan dengan punk dan jalanan. Semua orang berhak hijrah dan belajar agama selama tujuannya baik dan menjadikan diri dan lingkungan lebih baik. Seperti hijrah yang mereka lakukan yang membawa kebaikan bagi diri dan lingkungan terutama jalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun