Mohon tunggu...
ananta bagaskara
ananta bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehidupan Pemuda yang Hancur karena Terjebak dalam Dunia Judi Online

14 November 2024   07:29 Diperbarui: 14 November 2024   07:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Screenshot Handphone T.M.

Di balik kesehariannya sebagai mahasiswa yang biasa saja, T.M., seorang pemuda asal Bandung, ternyata menyimpan sisi gelap yang melibatkan kecanduan pada perjudian online. Semuanya bermula pada tahun 2022, ketika ia masih berada di semester empat. 

T.M. awalnya hanya sekadar mengikuti teman-temannya yang kerap bermain Parlay, sejenis taruhan pada hasil pertandingan sepak bola. Dalam permainan ini, pemain menaruh sejumlah uang pada tim tertentu, dengan harapan meraih keuntungan berlipat jika prediksi mereka tepat.

Tanpa disadari, rasa penasaran T.M. terus tumbuh, dan ia semakin tertarik mengeksplorasi jenis-jenis judi online lainnya. Salah satu yang kemudian menjadi favoritnya adalah Baccarat, permainan kartu yang tampak sederhana namun penuh daya tarik karena janji keuntungan cepat. Di Baccarat, pemain bertaruh pada sisi yang memiliki nilai kartu mendekati angka "9" sebagai pemenang. Ketertarikan ini perlahan berubah menjadi ketergantungan.

Pada mulanya, T.M. hanya mengeluarkan uang dalam jumlah kecil, sekitar Rp10.000 per taruhan. Namun, dorongan untuk menang semakin kuat, hingga ia berani bertaruh dalam jumlah yang lebih besar—mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah setiap kali bermain. Rasanya, semakin banyak ia bertaruh, semakin besar pula hasratnya untuk terus menambah nominal taruhan demi meraih "keberuntungan".

Bulan Oktober 2023 menjadi momen kemenangan terbesar yang pernah ia alami. Melalui permainan Slot, T.M. secara tak terduga berhasil meraih jackpot sebesar Rp8 juta, berkat kombinasi simbol yang muncul di layar secara kebetulan. Bukannya berhenti, kemenangan besar itu justru membuatnya semakin yakin bahwa keberuntungan akan terus berpihak kepadanya. Ia merasa sudah berada di jalur yang benar menuju kesuksesan instan di dunia judi online.

Sumber Foto: Dokumentasi T.M.
Sumber Foto: Dokumentasi T.M.
Namun, rasa kecanduan ini membawa dampak yang tidak hanya sekadar finansial, tapi juga sosial dan emosional. Uang sakunya dari orang tua yang seharusnya mencukupi kebutuhan sehari-hari, habis dalam hitungan hari untuk berjudi. Ketika uangnya menipis, T.M. mulai mencari cara untuk mempertahankan kebiasaan itu, bahkan rela berhutang pada teman-teman dan menggunakan pinjaman dari aplikasi daring. 

Kemenangan demi kemenangan yang pernah ia rasakan seakan memberi dorongan palsu bahwa ia akan selalu bisa mengganti kerugiannya. Sayangnya, sebagian besar uang hasil kemenangannya habis begitu saja untuk kesenangan sesaat—mulai dari barang konsumtif hingga acara pesta malam bersama teman-teman yang menikmati "keberuntungan" bersama T.M.

Seiring waktu, keberuntungan tampaknya tidak lagi berpihak pada T.M. Pada Desember 2023, ia mengalami kekalahan besar yang membuat rekeningnya kosong. Jumlah uang yang ia hilangkan begitu besar, mencapai ratusan juta rupiah, membuatnya terpaksa menjual barang-barang pribadinya seperti motor, ponsel, dan berbagai barang lain hanya untuk menutup kerugiannya. 

Kekalahan besar ini bagaikan tamparan keras yang membuka matanya akan kenyataan pahit dari dunia perjudian. Kesadaran pun mulai muncul—bahwa semua kesenangan yang ia rasakan hanyalah ilusi sesaat yang bisa hilang dalam sekejap.

Sumber Foto: Screenshot Chat dengan T.M.
Sumber Foto: Screenshot Chat dengan T.M.
Pengalaman pahit kehilangan hampir seluruh harta bendanya membuat T.M. mulai memahami bahwa kemenangan dalam judi hanyalah fatamorgana. Ilusi akan keberuntungan yang pernah ia kejar berujung pada luka mendalam, yang sulit disembuhkan dengan mudah. Ia pun akhirnya memutuskan untuk berhenti berjudi, namun tidak bisa dipungkiri bahwa keputusan itu diambil setelah segalanya hampir terlambat—dengan kerugian besar yang meninggalkan banyak penyesalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun