Proses penyidikan terhadap tersangka Basuki TP dimulai hari ini. Karena kasus ini mendapat perhatian besar publik dan diikuti hampir seluruh lapisan masyarakat di negeri ini, maka proses ini akan berjalan transparan. Mengingat tekanan publik begitu besar proses peradilan ini akan bergulir cepat. Diperkirakan dalam waktu 2 minggu ke depan polisi dapat melimpahkan perkara ini kepada kejaksaan, selanjutnya  jaksa penuntut umum  dapat memberkas perkara ini dan membawanya ke tingkat pengadilan negeri.
Persidangan diperkirakan akan berjalan alot dengan melibat kan berbagai saksi saksi ahli dari berbagai bidang, saksi ahli bahasa, saksi ahli agama, dan saksi ahli hukum pidana baik yang diajukan pihak terlapor maupun dari pihak pelapor. Proses persidangan akan membutuhkan waktu cukup lama, dengan berbagai atraksi dramatis dari pelapor.  Tekanaan akan begitu besar kepada para majelis hakim yang diperkirakan akan berjumlah 5 orang. Selanjutnya  kita nantikan saja proses peradilan yang akan sudah bergulir bulan desember nanti.
Pilkada DKI
Bagaimana dengan pilkada DKI?Â
Sesuai dengan UU Pilkada, seorang tersangka sekalipun tidak dimungkinkan mundur, karena UU pilkada mengancam dengan sangsi berat pada kontestan yang mundur di tengah jalan, disamping itu UU pilkada yang sama tidak memberi ruang kepada partai2 pengusung, untuk menarik dukungan selama proses pilkada, terkecuali kontestan berhalangan tetap atau sudah dinyatakan terpidana dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, maka hanya tersisa  satu jalan bagi Basuki TP dan partai2 pengusung, dia harus terus melanjutkan kontestasi pilkada DKI yang akan digelar 15 peb 2017. Sampai pelaksanaan pilkada berlangsung, sulit nampaknya proses peradilan ini akan berkekuatan hukum tetap.  Diperkirakan pihak yang kalah akan melanjutkan banding.Â
AHOK MENGALAH DEMI KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN DKI?
Bagaimana dengan kontestasi pilkada sendiri? Pilkada akan berjalan dinamis, suara swing voter yang cukup besar dari berbagai survey  akan sangat menentukan hasil akhir pilkada. Keputusan para swing voter akan banyak dpengaruhi drama demi drama pada proses peradilan. Apakah pasangan Ahok Djarot akan tereleminasi pada putaran pertama seperti hasil survey LSI? atau justru akan menang dalam 1 putaran? entahlah...
Kalau melihat visi misi dari 3 pasangan yang ada, nampaknya visi misi petahana masih yang terbaik untuk kemajuan pembangunan DKI kedepan. Mereka  sudah  memberi bukti dan berjanji meneruskan program2 utama untuk DKI yang lebih baik, Dua paslon lain cendrung  mengajukan program2 yang pragmatis seolah olah memenuhi kepentingan masyarakat dalam jangka pendek.
Ambil contoh kecil bagaimana seorang Anis menjanjikan KJP dan KIP sekaligus kepada masyarakat DKI, sementara dia begitu memanjakan rakyat jakarta tapi melupakan kebutuhan wilayah Indonesia lain yang lebih membutuhkan KIP misalnya, belum lagi program2 pembangunan kampung deret di daerah2 zonasi yang terlarang, sementara itu Sandi sudah menandatangani kontrak  penghentian reklamasi pantai utara tanpa mengkaji kebijakan itu dengan baik, komphrehensif dan menyeluruh untuk kebaikan Jakarta masa depan yang akan terancam  tenggelam tanpa proteksi pulau2 reklamasi di utrara jakarta?  .
 Pasangan AS lebih menekankan bagaimana BLT demi BLT akan terus bergulir baik  di level RW  yang dijanjikan 1M maupun kepada tiap2 warga miskin. Program yang sudah terbukti tidak pernah membawa masyarakat miskin lebih terberdayakan, dan bahkan melahirkan kelompok2 miskin baru... sungguh memprihatinkan.
Lantas bagaimana seharusnya Ahok harus bersikap??