Mohon tunggu...
Betsy Emmanuela
Betsy Emmanuela Mohon Tunggu... Lainnya - Bachelor's, History Education

History and culture enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sejarah SDG's

19 September 2022   15:34 Diperbarui: 19 September 2022   23:37 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sustainable development goals atau SDG's merupakan kelanjutan dari Millenium Development Goals atau MDG's yang dilaksanakan pada tahun 2000 hingga 2015 yang berupa 8 tujuan dan 50 target yang tujuannya sebagai paradigma pembangunan hampir seluruh negara-negara di dunia.  

MDG's secara umum dapat menyelesaikan targetnya dan berpengaruh positif terhadap banyak negara. Namun, dalam tinjauan ulang terdapat detail-detail yang belum terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, MDG's diteruskan melalui SDG's yang secara resmi diresmikan  pada tanggal 25 September 2015.

Istilah SDG'S diusulkan oleh pemerintah Kolombia, Peru, Guatemala, dan Uni Emirat Arab sebelum konferensi Rio pada tahun 2012. SDG's diharapkan menjadi agenda pembangunan yang dapat menyelesaikan kelanjutan MDG's dan agenda pembangunan yang mampu menghadapi tantangan lama dan baru yang semakin meningkat. SDG's juga diharapkan menjadi suatu agenda transformasi yang akan membentuk kembali perkembangan global yang bermanfaat bagi generasi yang akan datang.

Dalam merumuskan SDG's tentu tidaklah mudah membutuhkan 3 sumber yaitu High-Level Panel of Eminent Persons (HLPEP), Open Working Group (OWG) dan Sustainable Development Solutions Network (SDSN). Secara garis besar sumber-sumber tersebut digunakan untuk menentukan tujuan, target, dan indikator yang akan dirumuskan dalam SDG's.

Proses tersebut berlangsung sangat panjang, banyak sekali terjadi diskusi-diskusi, pertentangan-pertentangan yang terjadi akibat perbedaan pandangan, perbedaan kepentingan, dan perbedaan lainnya yang akibatnya suasana diskusi berlangsung panas. Khususnya pertentangan - pertentangan antara negara maju dengan negara berkembang.

Pada masa awal, diskusi perumusan SDG's memperoleh dukungan dari negara-negara maju karena bagi mereka dengan adanya SDG's sangat menguntungkan bagi negara mereka khususnya, mengenai fokus perubahan iklim, keamanan, dan energi. Mereka menyalahkan negara-negara berkembang karena terlalu banyak populasi. 

Sedangkan, negara berkembang pada masa awal sedikit ragu untuk mendukung SDG's karena mereka menganggap SDG's dapat membatasi untuk bertumbuh secara ekonomi. Mereka menyalahkan negara-negara maju karena di masa lalu masalah-masalah tersebut pernah terjadi yang disebabkan oleh negara-negara maju.

Setelah melewati diskusi panjang yang banyak kendala dan pertentangan-pertentangan dalam perumusan. SDG's akhirnya disahkan oleh PBB pada tanggal 25 September 2015. Bentuk final SDG's berisikan 17 goals dan 169 target  dan 24 indikator di tingkat global.

Sumber:

Sutopo, A., Arthati, D. F., & Rahmi, U. A. (2014). Kajian Indikator Sustainable Development Goals (SDGs). Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun