Mohon tunggu...
Betrisa Arisma Febriana
Betrisa Arisma Febriana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

2108056055

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Reguler Ke-83 Posko 13 UIN Walisongo Membantu Menurunkan Angka Stunting

25 November 2024   08:03 Diperbarui: 25 November 2024   08:59 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian makanan tambahan kepada balita underweight

             

    Stunting dan underweight adalah dua kondisi gizi buruk pada anak yang seringkali disamakan, namun memiliki perbedaan. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu panjang, anak stunting akan memiliki tinggi badan lebih rendah dibandingkan anak seusianya. Sedangkan Underweight atau berat badan kurang adalah kondisi ketika berat badan anak lebih rendah dari standar untuk usia dan tinggi badannya. Kondisi ini bisa terjadi secara akut akibat kekurangan gizi dalam waktu singkat atau kronis seperti stunting. Terdapat 7 anak stunting dan 7 anak underweight yang tersebar di 12 dusun yang terletak di desa kebondalem. oleh karena itu, pihak desa bersama puskesmas kecamatan jambu memberikan solusi dalam upaya menekan angka stunting dan underweight berupa PMT (Pemberian makanan tambahan). PMT untuk anak stunting berlaku selama 3 bulan dengan budget Rp. 10.000 per anak dan PMT untuk anak underweight berlaku selama 2 bulan dengan budget Rp. 14.000 per anak.

    Pemberian PMT ini dilakukan setiap hari dalam seminggu setiap pukul 11.00 WIB dan para mahasiswa KKN membantu dalam proses pengantaran PMT ke setiap rumah anak yang mengalami Stunting dan underweight pada hari senin-sabtu.

Contoh PMT untuk Stunting dan Underweight
Contoh PMT untuk Stunting dan Underweight

      “Prosedur yang dilakukan dalam memilih anak yang mengalami stunting dan underweight adalah melalui pemeriksaan rutin yang di lakukan oleh pihak puskesmas secara bergilir tiap bulan di setiap dusun yang ada di desa kebondalem. Kemudian setiap dusun akan mencocokkan data yang diberikan oleh pihak puskesmas melalui pemeriksaan posyandu balita di tanggal 7 setiap bulannya” Ujar bu unti selaku istri kadus dusun krajan.

    Dengan adanya kegiatan PMT ini diharapkan dapat mengurangi presentase angka stunting dan underweight yang ada di desa kebondalem kecamatan jambu kabupaten semarang. Hal ini telah terbukti dengan menurunnya angka stunting di desa kebondalem yang semula 7 anak kemudian pertanggal 8 November 2024 menjadi 6 anak, semoga angka stunting dan underweight ini dapat menurun seterusnya.

    Stunting dan underweight dapat berdampak buruk pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Anak yang mengalami stunting dan underweight cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah, prestasi belajar yang rendah, dan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi di masa depan. Dengan melakukan upaya pencegahan sejak dini, kita dapat menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun