5. Tidak Sefrekuensi
Pentingnya memiliki teman yang nyaman dan sefrekuensi untuk diajak bicara karena saat kita bercerita, mereka bisa memberikan respon yang baik dan tidak menghakimi setiap cerita yang kita bagikan.
Dampak Toxic Friendship
1. Menguras Emosi Hingga Merasa Depresi Dan Cemas
Melansir dari Jean Hailes, Gillian Needleman, seorang Psikolog Klinis di Australia mengungkapkan dampak punya teman beracun akan sangat menguras dari sisi emosional.
Dampak buruknya akan memberikan masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan. Kamu akan merasa selalu tidak mampu melakukan suatu hal dan tidak pernah merasa cukup baik.
2. Pesimis Dengan Semua Hal
Teman yang baik akan memberikan selamat saat mendapat kabar baik tetapi pada pertemanan yang toxic, kabar baik dapat diputarbalikkan menjadi sesuatu yang buruk sehingga menimbulkan perasaan tidak pantas dalam diri. Kamu akan kehilangan rasa optimis jika memiliki teman yang selalu memberikan pandangan buruk  pada rencana hidup yang akan kamu capai.
3. Menjadi Tidak Produktif
Karena selalu diliputi rasa pesimis kamu akan menjadi tidak produktif dan kehilangan semangat serta gairah untuk melakukan sesuatu. Mengutip dari jurnal Communication yang diterbitkan Universitas Budi Luhur, disebutkan jika dampak buruk dari relasi ini sangat rentan membuat seseorang menjadi tidak produktif. Padahal, produktivitas penting agar keseimbangan emosi juga senantiasa terjaga.
4. Tidak Merasa Bahagia
Hubungan pertemanan yang tidak baik dapat menimbulkan rasa tidak bahagia saat berada di sekitar orang-orang tersebut. Semua energi positif yang ada bisa menghilang, sehingga perasaan menjadi tidak karuan. Bagaimana bisa bahagia jika punya teman yang selalu merendahkan atau bahkan membicarakan keburukan kita kepada orang-orang.