Mohon tunggu...
Betisuri hulu
Betisuri hulu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Welcome 🤗

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Belajar Humanistik dan Aplikasi terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen

19 Desember 2022   02:16 Diperbarui: 19 Desember 2022   06:35 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Salah satu karunia yang Tuhan berikan ialah keselamatan yang diterima menjadi ciptaan yang baru. Pikiran manusia aktif dalam belajar untuk pertumbuhan imannya. Ketika roh manusia diisi dan dibimbing oleh roh Allah, maka akan lebih memahami kebenaran dan hidup dengan kebenaran Tuhan serta Roh mengembangkan atau menumbuhkan karakter moral (Gal. 5:22-23). Kekristenan bukanlah suatu aturan atau hanya gaya hidup baru. Pertobatan seharusnya melibatkan perubahan tujuan dan nilai-nilai kehidupan yang menjadikan Yesus Kristus sebagai pusat.

Guru pendidikan agama Kristen merupakan orang yang sudah dipanggil Tuhan dalam melayani pemberitaan Injil melalui proses pengajaran di gereja dan sekolah. Oleh sebab itu makna kualitas dari guru agama Kristen telah dilahirkan kembali dan dipanggil untuk mentransfer pengetahuan tentang Firman Tuhan dalam proses belajar mengajar. Pendidikan Kristen mencakup filosofi bahwa pendidikan Kristen berpusat pada Tuhan. Guru agama Kristen dipanggil untuk berkontribusi kepada siswa dalam berfungsinya karunia dari Allah menjadi satu tubuh, jiwa dan roh yang sesuai terhadap citra Allah. Dalam hal ini, seorang guru sejati dapat memahami bahwa dirinya adalah orang yang dapat membawa perubahan yang signifikan dalam bidang pendidikan.

Pendidikan Agama Kristen adalah alat yang tepat untuk mendidik orang agar menjadi seperti kehendak Allah. Pendidikan Kristen membawa orang langsung ke tujuan sejati dalam hidup yang menyenangkan Tuhan, baik dalam kehidupan di bumi ini maupun dalam kehidupan setelah kematian. Tugas teologi adalah mengarahkan pengajaran kepada tujuan kekal Allah, yaitu keselamatan orang berdosa melalui Yesus Kristus. Kebenaran Firman Tuhan sebagai dasar pendidikan merupakan prasyarat yang sangat diperlukan bagi teologi untuk menyelaraskan pendidikan dengan tujuan Tuhan, yaitu memimpin orang kepada Kristus atau memimpin orang keluar dari kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus.

Dalam pembelajaran humanistik guru memiliki peran yaitu dapat menjadi fasilitator bagi siswa, dengan memberikan motivasi akan makna belajar dalam kehidupan siswa. Dalam hal ini, peran sangat dominan dalam mempengaruhi. Guru selalu dipandang sebagai barometer yang dapat ditiru dalam segala bentuk sikap dan membentuk karakter anak didiknya.

Tujuan pendidikan kristen adalah untuk menanamkan Firman Tuhan dalam kehidupan peserta didik, pembimbing dan anggota pembimbing lainnya. Belajar dimotivasi kan menjadi dua jenis yaitu:

Motivasi Intrinsik
Berasal dari alam dan bersumber dari keberadaannya sendiri tanpa paksaan dari luar. Siswa dengan motivasi intrinsik yang tinggi berjuang untuk membuat kemajuan dalam literasi. Sehingga siswa aktif membaca dan merasa puas ketika dapat memecahkan masalah.
Motivasi Ektrinsik
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi eksternal dan berasal dari teman sebaya, guru, orang tua dan lingkungan. Pendidikan Kristen memegang peranan penting dalam mencapai motivasi siswa. Pendidikan Kristen mendorong siswa untuk giat belajar karena merasa bertanggung jawab kepada Tuhan sebagai Juru Selamatnya.
Peserta didik diharapkan beba, ditentukan makhluk, tidak terikat oleh pendapat orang lain, dan untuk mengelola kepribadian mereka sendiri secara bertanggung jawab tanpa membahayakan hak-hak orang lain atau melanggar aturan yang berlaku, moral, disiplin atau etika. Membawa Alkitab ke dalam pendidikan  kristen untuk menjadikan Alkitab sebagai sumber pengetahuan sejati, hal pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada kebenaran Alkitab itu sendiri.

Aliran humanistik adalah suatu konsep untuk memanusiakan manusia. Dalam lingkungan PAK implikasi aliran humanistik ini terdapat di dalam Alkitab. Dalam 2 Timotius 3:16 menjelaskan mengenai seseorang dapat mengajarkan suatu hal yang baik dan membangun, supaya anak remaja memiliki pengertian tentang Tuhan dan sehingga orang lain merasa bahwa mereka adalah manusia yang berharga dan memiliki tujuan hidup yang baik, penuh kasih dan sayang. Pembelajaran yang berpijak pada pengoperasian proposisi humanistik yang mengarah pada pengoperasiannya dalam literasi PAK yaitu bagaimana membentuk pribadinya sehingga terjadi perubahan sikap dan mampu menjadi terang didalam lingkungan masyarakat. Indeks kesuksesan operasi adalah para siswa yang merasa senang, bersemangat, terobsesi, mengambil tindakan untuk belajar sehingga terjadi perubahan pola pikir, sikap dan pendirian berdasarkan keinginannya.
Penerapan teori pembelajaran humanistik ini tercermin pada siswa yang berperan sebagai aktor utama yang menafsirkan proses pengalaman belajar mereka sendiri, sedangkan pendidik atau guru sebagai fasilitator(pendamping) dan motivator. Pendidik harus menjadi contoh bagi peserta didik dengan mengaplikasikan teori humanistik dalam ajarannya, dengan cara firman Tuhan sebagai dasar utama pendidikan. Karena hanya dengan firman Tuhan yang menghasilkan buah-buah Roh seperti : kasih,sukacita,damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan dan penguasaan diri. Dengan demikian, peserta didik dapat mencontoh dan mengimplementasikan ajaran yang diberikan pendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun