Mohon tunggu...
Beti Wirandini
Beti Wirandini Mohon Tunggu... -

aktivis korp HMI wati PB Hmi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebijakan Luar Negeri Calon Presiden Mengenai Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia

24 Juni 2014   19:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:17 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebijakan Internasional dalam literatur hubungan internasioanal merupakan strategi implementasi yang diterapkan dengan variasi yang bergantung pada pendekatan, gaya dan keinginan pemerintahan terpilih. Dalam wilayah ini pilihan-pilihan diambil dengan mempertimbangkan berbagai keterbatan (finansial dan sumber daya) yang dimiliki. Kebijkan luar negeri sangat berkaitan dengan politik luar negeri. Politik luar negeri adalah paradigma besar yang dianut sebuah negara tentang cara pandang negara tersebut terhadap dunia. Politik luar negeri adalah wawasan internasional. Oleh karena itu, politik luar negeri cenderung bersifat tetap.

Dalam hal ketenagakerjaan, jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) mencapai jumlah terbanyak dari Negara lain.Jika TKI berjumlah satu juta jiwa diusir maka Indonesia akan memikul beban pengangguran sebanyak satu juta jiwa.

Salah satu contohnya Tenaga kerja Indonesia yang berada di Singapura sebagian besar masih tergolong pada unskilled labor yaitu penata laksana Rumah tangga. Dengan perkiraan jumlah mencapai 50.000 orang. Meskipun Singapura masih memiliki ketergantungan tenaga kerja namun tenaga Skilled atau Semi Skilled dari Indonesia masih belum dapat memanfaatkan peluang yang besar di Singapura. Ironis sekali karena pemerintah Indonesia tidak dapat meyakinkan masyarakatnya bahwa masih banyak lapangan kerja di negeri sendiri yang masih belum di manfaatkan sehingga mereka cenderung mencari kerja di luar negeri walaupun harus mengambil banyak resiko.

Diakui atau tidak, jika 500 orang di deportasi karena alasan tidak memiliki ijin tinggal dari negara tempat mereka mencari nafkah maka 1000 orang yang akankembali ke negara tersebut.Ini jelas salah satu bukti bahwa Pemerintah Indonesia dengan segala kebijakannya tidak mampu memberikan penghidupan yang layak.Rakyat Indonesia seakan lebih rela hidup dalam ketakutan tetapi berkecukupan berada di Negara lain hidup tenang di negeri sendiri yang serba kekurangan.

Menjadi tenaga kerja Ilegal justru lebih diminati dan menjadi tujuan bagi masyarakat selain tidak terikat dengan perjanjian kerja juga mendapat gaji yang lumayan karena disana terdapat agen yang biasa menampung tenaga kerja Ilegal untuk dipekerjakan di pabrik atau Restoran.

Dari pemaparan dua kandidat presiden yang bertemakan politik internasional dan ketahanan nasional belum ada yang secara tegas menyatakan bahwa pemerintah indonesia akan meninjau ulang perjanjian tenaga kerja indonesia dengan pemerintahan luar negeri apalagi menyatakan bahwa indonesia dalam waktu dekat akan menarik tenaga kerja indonesia yang berada di luar negeri bahkan akan menghentikan pengiriman tenaga kerja indonesia.

Padahal secara sumber daya alam di indonesia sangat melimpah, dengan kekayaan alam di bidang perikanan, perkebunan, pertanian dan kreatifitas untuk membuka lapangan kerja sangat memungkinkan apalagi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tentunya akan banyak peluang pasar jika ada upaya peningkatkan sumber daya manusia.

Permasalahannya sekarang dapatkah Indonesia membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia telah merdeka dan tidak bisa dijajah oleh siapapun dan dalam bentuk apapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun