Sesak di dada ini tiada pernah hilang. Sejak hari terakhir mu menginjak alam fana. Awan hitam jadi pendamping setia disisa waktu ku. Aku tahu, aku pun tiada punya waktu cukup lama lagi. Entah berapa lama lagi waktu yang tersisa.
Jujur sulit bagi ku menjalani semua ini tanpa senyummu dipagi hari. Dunia ini terasa asing bagiku tanpa raut wajah yang bila malam tiba menyinari sudut-sudut kelam hatiku.
Engkaulah lentera kecilku yang menerangi langkah hidupku. Namun kini lentera itu telah padam. Tak mampu bertahan dari terjangan angin kematian. Yang tertinggl hanya hati yang porakporanda dan patahan mimpi dan asa ku, yang berserakan dijalan gelap hidup ku!
nb: note ini tha dedikasikan buat seseorang yang pernah hadir dalam hidup tha. Dia adalah teman, sahabat, dan inspirasi dalam hidup tha. Miski alam kami kini telah berbeda. Namun dia akan selalu hidup dihati tha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H