Mohon tunggu...
Kopi Hitam
Kopi Hitam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Permainan Sabung Ayam di Berbagai Daerah di Indonesia

17 Oktober 2017   02:48 Diperbarui: 17 Oktober 2017   23:11 4379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
permain sabung ayam / betayam303.com

Sabung ayam atau laga ayam merupakan bagian dari tradisi yang sangat melekat dengan kebudayaan di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan di beberapa tempat, permainan ini juga menjadi sebuah simbol upacara adat yang diadakan di waktu waktu tertentu. Seperti di Bali permainan ini dikenal dengan nama Tajen yang menggunakan taji pisau pada kaki ayam tersebut. Acara tajen ini sangat digemari masyrakat bali tarutama kaum prianya. Bahkan hingga saat ini permainan mengadu dua ekor ayam ini masih digelar dalam beberapa acara dan bahkan ada arena yang mengadakan tajen ini sebagai arena perjudian.

Penamaan Ayam Di Bali

  1. Buik, merupakan sebutan untuk Ayam Jago yang bulunya berwarna-warni
  2. Kelau atau kelawu, untuk ayam jago berbulu abu-abu
  3. Bihing atau Biying, sebutan ayam jago yang berbulu merah
  4. Wangkas, sebutan untuk ayam jago yan dadanya berbulu putih dengan sayapnya berwarna merah
  5. Brumbun untuk "petarung" dengan kombinasi bulu merah, putih, dan hitam.
  6. Sa, sebutan ayam berbulu putih.
  7. Ook, sebutan untuk ayam jago yang memiliki keadaan bulu leher sangat lebat
  8. Jambul, merupakan sebutan untuk ayam jago bila tumbuh bulu (jambul) di kepala
  9. Godek, untuk ayam yang berbulu dikaki.
  10. Sangkur, untuk ayam jago dimana keadaan fisiknya tanpa bulu ekor.

Di daerah Sulawesi permainan ini dikenal dengan nama Massaung Manuk. Massaung manuk adalah penamaan orang Bugis untuk sebuah permainan yang dalam bahasa Indonesia berarti "sabung ayam". Massaung manuk dahulu hanya dilakukan para raja dan bangsawan Bugis pada pagi atau sore hari untuk memeriahkan pesta-pesta adat seperti: pelantikan raja, perkawinan, dan panen raya. Adu ayam di Toraja sudah dikenal jauh sebelum masuknya Kolonial Belanda pada tahun 1906 Masehi. Adu ayam dalam budaya Toraja merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa bagi pihak-pihak berselisih tentang perkara apa saja yang mereka tidak bisa selesaikan sendiri.

Sementara di Kalimantan Sabung ayam tidak ada perbedaannya dengan tradisi dari daerah lainnya. Permainan ini dikenal baik oleh suku Dayak Mualang yang merupakan salah satu etnis atau suku dayak di Kalimantan Barat tepatnya, nama suku mereka yaitu Mualang adalah nama dari seorang pahlawan yang memiliki julukang Manok Sabung/Sabung Ayam.

Penamaan Ayam Di Kalimantan

  1. Ayam BIRING terdiri dari jenis biring sempidan, sengayan, entrokop, sengkubang, tasan, ketopong, teras, gemirang, semukan, tedung, bengkarung.
  2. Ayam SERAPAT terdiri dari jenis serapat jelawat, ensulit, kenjuar, adung, adung berandak, berumbun, kapioh, belalai, tuntung menduk, tengkuyung, sempulut, juara, bulit ensulit, ensulang, benda pipit.
  3. Ayam JELAYAN terdiri dari jenis jelayan entukar, manaling, nibung, pipit, mudah, matar muda, matar tua.
  4. Ayam JALAK terdiri dari jenis jalak lelayang, tengadak, seturit, bekuyat, keratau, belalat, tengkerasak, bedelak.
  5. Ayam IJAN terdiri dari jenis ijan onsulai, entolak, engkarik, kapiat.
  6. Ayam BEBARI terdiri dari jenis bebari lentapang, kesak, panggang, gegeranjang.
  7. Ayam BULIT terdiri dari jenis bulit kemundang, manual, membuas, mentanggar, juara, jejalak, selakat.
  8. Ayam KELABU terdiri dari jenis kelabu papan, jeruit, semah, gamang, empulut ,sibuk, pali, empitu, ensulang, entabalang.
  9. Ayam BANGKAS terdiri dari bangkas lantapang, lelantik, barandak, ensulang.
  10. Ayam BANDA terdiri dari jenis bandar pipit, tusu.
  11. Ayam TUTUNG terdiri dari jenis tutung kapitu, manday, kembuyan, gemburan.

Dalam perjalanan sejarah bangsa ini, usia permainan ini nyaris setua pembentukan masyarakat di pulau-pulau Nusantara. Mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Sulawesi punya kisah tentang ayam aduan. Budaya ini telah ada lebih dulu sebelum kita lahir, dan inilah alasan utama kenapa permainan ini di Indonesia semakin popular. Mungkin akan lebih jelasnya kita mengetahui sejarahnya di Indonesia. Dan sejarah ini pada dasarnya berbeda-beda untuk tiap daerah atau kota di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun