Mohon tunggu...
Betaria Simanullang
Betaria Simanullang Mohon Tunggu... -

gadis kecil yang menyukai 'cinta' dengan seribu pemahaman berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tuan Putri

28 Mei 2014   07:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:02 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear, pacar ku


Sayang, Kalau mau jujur, sebenarnya aku sering sekali menderita kecewa karena mu.

Aku sering sedih sendiri saat kamu tidak sengaja melakukan sesuatu yang membuat denyut sedih di hati ku yang nggak ku katakan dan yang sengaja ku pendam untuk ku sendiri karena menurutku suatu saat nanti mungkin kamu akan belajar sendiri.

Nyatanya kamu nggak sadar, kalo sering berdenyut sedih di sini kan?


Sayang, Aku bukan jenis orang yang mengingat-ingat keburukan atau kesalahan orang lain. Aku cenderung lupa hal-hal kek gitu, karena aku bukan pendendam.

Tapi perasaan ku lah yang mengenali rasa kecewa itu tiap kali kamu berjanji.

Kamu gak tahu? Aku paling benci jenis manusia penjanji. Tapi entah mengapa aku selalu bisa mentolerir tiap janji yang kau ingkari itu.

Nyatanya, perasaan ku sedikit demi sedikit menimbun rasa kecewa. Rasa percaya dan penantian ku jadi berkurang terhadap mu.


Ah sayang.. tapi tak perlu ku sebut lah janji mana saja yang kamu ingkari itu.


Aku hanya ingin pesan satu hal *pengennya bilang langsung, tapi aku nggak pernah sanggup bilangnya* , "saat kamu mengatakan 'akan' melakukan sesuatu atas orang lain atau pun diri sendiri, sebenarnya kamu sedang berjanji. Dan saat kamu tidak melakukan apa yang 'akan' kamu lakukan itu, kamu telah mengingkarinya."


Sayang, kalau kamu tidak begitu yakin dengan apa yang kamu katakan lebih baik tidak usah dikatakan. Karena itu membuatku berfikir kalau kamu sedang berjanji. Aku bukan orang yang suka mengungkit-ungkit janji. Karena aku udah terbiasa mendengar orang berjanji lalu memperhatikan apakah dia akan menepatinya. Aku nggak akan komen atau apa pun. Aku hanya berfikir, "oh.. ternyata dia orang yang seperti 'itu'.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun