Mohon tunggu...
Bestday Ever
Bestday Ever Mohon Tunggu... -

1993. Kompasianer.....\r\nMathematics is never going to lead me to higher truth and you know why?? Because it's boring!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukan Tes Keperawanan, tapi Tes Kegadisan (Ngakak)

29 September 2010   04:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:52 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu saya dikejutkan oleh berita di TV tentang anggota DPRD Jambi yang membuat wacana mengenai tes keperawanan bagi siswa-siswi yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP dan SMA. Hal yang sangat menyedihkan menurut saya, ketika selangkangan remaja itu begitu dipersoalkan tanpa memikirkan perasaan anak-anak itu. Yang lebih mengecewakannya lagi, sang pencetus wacana tersebut yakni politisi dari PAN, Bambang Bayu Suseno (BBB) yang tampak begitu bodoh dan terkesan "gak mikir" ketika wacana itu ia cetuskan. Berikut wawancara Bambang Bayu Suseno dengan salah satu media online yang menurut saya sangat menunjukan kalau wacana yang ia buat sangat tak berguna dan tak ada manfaatnya

* Bagaimana sebenarnya konsep tes kegadisan? BBB: Konsep yang sebenarnya perlu diluruskan. Konsep ini lahir dari keprihatinan kami terhadap pergaulan bebas. Pergaulan yang luar biasa bebas di kota-kota besar. Ada fenomena longgarnya pengawasan orang tua. Kemudian pendidikan agama minim. Wacana ini kami gulirkan berangkat dari kegelisahan itu. Belum lagi, ada survei mengatakan anak sekolah menengah sudah melakukan hubungan seks. Sampai enam puluh persen katanya. Jadi kami mewacanakan, perlu sebuah keluarga memberikan kiat pada anak. Konsep yang ditawarkan berupa tes kegadisan atau berupa tes keperjakaan. * Teknis tesnya bagaimana? BBB: Berupa wawancara atau konseling. Berlaku untuk siswa laki-laki juga, tentu namanya tes keperjakaan. Tak ada tes diperiksa langsung (alat kelamin--red). Wawancara saja, konseling. Identitas juga dirahasiakan. Ini shock therapy untuk upaya pencegahan. Silakan mereka bohong atau jujur dalam konseling itu. * Kalau tak lulus tes? BBB: Tak ada sanksi. Jadi, tidak serta-merta kalau tidak perawan tidak boleh sekolah. Bukan begitu. Ini maksudnya hanya untuk konseling kejiwaan. Bagi mereka yang masih gadis, ya dipesankan nanti untuk menjaganya. Kalau yang sudah tak gadis, ya kita beri bimbingan. Sekarang kita lihat saja, ketika pendidikan dasar selesai, institusi pendidikan militer atau kedinasan juga melakukan tes ini. Kalau membuka penerimaan mahasiswa baru, kan ada tes begitu. Sekarang bagaimana tes ini kita lakukan untuk mereka setelah tamat sekolah dasar. Untuk jenjang pendidikan wajib 12 tahun itulah. Saya lihat ini satu-satunya instrumen. Coba, ada instrumen apa lagi untuk memperbaiki akhlak anak?. Kemudian juga saya rencanakan tes urine. Ini jadi satu paket untuk mengetahui pengguna narkoba. *Apakah usul ini akan jadi peraturan daerah? BBB: Tidak. Ini wacana pribadi. Karena saya wakil rakyat, mungkin diekspose. Kalau saya tukang becak, mana mungkin diekspose. Saya memikirkan ini bukan untuk Jambi saja, tapi untuk nasional. Jadi silakan diwacanakan di nasional. Memang kemudian ada yang mengatakan ini melanggar hak asasi manusia, melanggar hak anak, melanggar konstitusi dan sebagainya. Tapi saya yakin, banyak pula yang mendukung saya. Jadi yang jelas urun rembuklah, bagaimana ini. Sejak saya usulkan ini, saya banyak dapat telepon dari ibu-ibu. Intinya, mereka banyak mendukung saya. Saya tahu itu karena anak saya tiga, perempuan semua. Usianya enam tahun, tiga tahun dan dua tahun. *Apa jawaban Anda atas tuduhan melanggar hak asasi dan hak anak itu? BBB: Secara hukum, tidak ada yang dilanggar. Saya sudah bicara dengan ahli hukum, apakah ada konsep saya ini mengganggu hak asasi? Ahli hukum bilang, tak ada yang dilanggar. Katakanlah, ada anak sekolah yang diperkosa. Siapa yang me-manage korban? Di konseling ini, bisa dilakukan itu karena nanti ada tim konseling. Pernyataan yang menyedihkan dari seorang wakil rakyat yang harusnya lebih memikirkan untuk membuat wacana yang lebih urgent tentang kesejahteraan rakyat bukan wacana tentang selangkangan. Selamat pagi.... sumber *gambar diambil dari google

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun