KAB. BANDUNG – Tim Best CD bersama tim Baitulmaal Muamalat (BMM) mengunjungi pusat budidaya lele di Kp. Cibeureum Desa lebakwangi, pada hari Senin (15/02/2014). Di saat yang sama, dilaksanakan juga Pelatihan Budidaya Lele di Arjasari untuk masyarakat setempat, bertempat di RM Saung Balong, Desa Lebakwangi, Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung
“Tujuan dari budidaya lele ini pada initinya adalah bagaimana pelatihan budidaya lele ini bisa meningkatkan perekonomian peserta. Artinya, dengan pelatihan budidaya lele ini, peserta bisa menambah pemahaman dan pengetahuan. Tetapi, pemahaman dan pengetahuan ini pada gilirannya harus bisa dilaksanakan, “ kata Alkudri Temasmiko, perwakilan dari BMM.
Peserta perempuan dan laki-laki yang mengikuti pelatihan berjumlah 23 peserta, berasal dari masyarakat Arjasari, Pangalengan dan kota Bandung. Para peserta tampak antusias mengikuti pelatihan dan proses tanya jawab dengan para pemateri.
Pelatihan ini diisi oleh dua pemateri, yaitu Bapak Agus Hartono dan Bapak Legiman Muadz dari Arjasari. Abdul Razak, koordinator pemberdayaan Best CD, mengungkapkan bahwa pelatihan ini adalah tindak lanjut dari penyuluhan budidaya lele yang sudah pernah dilaksanakan di Desa Arjasari oleh Bapak Legiman Muadz. “Mudah-mudahan dengan pelatihan lanjutan ini, peserta budidaya lele menjadi lebih paham ilmunya. Pelatihan ini, seperti diungkapkan oleh para pemateri, sangatlah penting bagi pelaku budidaya lele. Karena bantuan 10 kolam, bibit dan pakan dari BMM ini jika tidak dibarengi dengan ilmunya, tentunya budidaya lele ini tidak akan berjalan baik. “
Senada dengan Abdul Razak yang menekankan pentingnya pelatihan ini, Andri Safari selaku direktur Best CD, dalam sambutannya memaparkan manfaat diadakan pelatihan ini. Ia menekankan pelatihan ini diharapkan dapat membuat perubahan. “Pertama, perubahan dari sisi keilmuan. Peserta diharapkan bisa lebih paham bagaimana berternak lele yang baik. Kedua, perubahan dari sisi pendapatan. Jangan sampai ketika nanti peserta mulai berternak lele malah jadi rugi, karena kalau rugi tentu tidak ada pendapatan” ungkapnya. Ia berharap, peserta bisa menjaga amanah yang diberikan pihak BMM. “Perkembangan budidaya lele ini nanti akan dievaluasi dan diberi penilaian. Bahkan, kami akan memberikan penghargaan dan hadiah pada pengelola lele terbaik,“ imbuhnya.
Mimid Suhendar, peserta dari Pangalengan mengaku senang mengikuti pelatihan ini. “Saya senang karena ilmu tentang budidaya lele saya kini bertambah. Saya jadi tahu selama ini pemberian pakan lele yang saya lakukan ternyata salah. Mudah-mudahan, dengan ilmu yang saya dapat hari ini, bisa berkembang baik menuju perencanaan usaha lele saya ke depannya, ungkapnya.
Sementara di lokasi budidaya lele di Kp. Cibeureum Desa Lebakwangi, Best CD dan BMM melihat proses pemberian pakan yang dilakukan pendamping budidaya lele. “Perkembangan lele selama dua bulan setengah ini berkembang pesat. Lele sudah cepat besar dan sehat. Di bulan ketiga, mudah-mudahan peserta budidaya lele bisa memanen lele ini dengan hasil panen yang terbaik.” ungkap Tetep Tarsiman sebagai pendamping program budidaya lele di Desa Lebakwangi, Arjasari. *** [mif]
Sumber: www.bestcd.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H