JAWA BARAT (APA DAN BAGAIMANA)
Oleh: BERYANA EVRIDAWATI
PROVINSI Jawa Barat dengan dukungan 18 kabupaten dan 9 kota, memiliki capaian prestasi mengagumkan dan tantangan yang kompleks dalam upaya pelaksanaan pembangunan.
Di bawah kepemimpinan gubernur Jawa Barat saat ini dan sebelumnya, provinsi yang terkenal dengan Mojang Parahiyangan bertransformasi menjadi provinsi yang mendulang berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Namun ternyata masih banyak pula yang harus diperbaiki oleh provinsi Jawa Barat di masa yang akan datang. Inilah 'Pekerjaan Rumah' gubernur Jawa Barat yang akan dipilih oleh warganya pada tanggal 27 November 2024. Secara ringkas terdapat identifikasi permasalahan dan sebaiknya menjadi program prioritas oleh Gubernur Jawa Barat yang akan terpilih nanti sebagai berikut:
1. Â Pendidikan
Untuk mengetahui kualitas pendidikan di Jawa Barat salah satunya melalui capaian Angka Partisipasi Kasar (APK). Salah satunyanya pada jenjang Sekolah Menengah/Sederajat, perolehan prosentase capaian APK Jawa Barat sebesar 79,07%, masih dibawah capaian APK nasional sebesar 86,34%. Data ini menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun arah kebijakan, program, dan dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan akses ke satuan pendidikan dan kualitas layanan pendidikan.
2. Â Kesehatan
Target pemerintah adalah penurunan angka stunting mencapai 14% di tahun 2024. Pada tahun 2022, capaian penurunan angka stunting di Jawa Barat adalah 20,2% ((Buku Saku SSGI 2022). Waktu tersisa hanya beberapa bulan menuju Desember 2024. Yang perlu dilakukan adalah optimalisasi program penurunan angka stunting agar Provinsi Jawa Barat berhasil menurunkan sampai di angka 14%. Upaya tersebut dilakukan melalui pelibatan seluruh perangkat daerah dan berbagai pemangku kepentingan.
3. Â Pengentasan kemiskinan
Salah satu tujuan Sustainable Development Goal (SDGs) adalah Menghapus Kemiskinan (no poverty). Kemiskinan digadang-gadang menjadi salah satu penyebab berbagai peristiwa ketidakadilan, pelanggaran hak asasi dalam pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan lain-lain. Target angka kemiskinan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 sebesar 6,5% -- 7,5%. Sampai tahun 2023 angka kemiskinan di Jawa Barat sebesar 7,62%. Capaian Jawa Barat ini selisih tipis dengan target RPJMN. Namun jika telusuri lebih lanjut data tersebut, terdapat gap angka persentase penduduk miskin yang besar antar kabupaten/kota di Jawa Barat. Gap tersebut tergambar di persentase penduduk miskin sebesar 2,38% (Kota Depok) dengan 12,13% (Kab. Indramayu).