Masih dalam rangkaian World Culture Forum (WCF) 2016 yang diadakan di Nusa Dua Convention Centre, Bali, 10-14 Oktober 2016, digelar pula Festival Tari Rakyat Internasional (Internasional Folk Dance Festival). Selain dari berbagai daerah di Indonesia, hadir pula rombongan penari rakyat dari berbagai negara.
Khusus kepada peserta WCF 2016, mereka menggelar beragam tarian yang diiringi musik tradisional khas daerah dan negara masing-masing, dalam suatu karnaval budaya yang diselenggarakan di Lapangan Puputan, Denpasar, Selasa, 11 Oktober 2016, petang hari.
Dimulai dengan sambutan dari Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, karnaval tersebut kemudian dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, dengan melepas panah dari busurnya. Panah itu mengarah ke kelompok tari Insitut Seni Indonesia Denpasar yang segera menampilkan tarian semi kolosal.
![Penampilan tari rakyat Kazakhtan. (Foto: BDHS, 2016)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/10/12/festival4-57fd83e0d17a619b651371d7.jpg?t=o&v=770)
Karnaval ini berlangsung meriah sekali. Bukan saja menarik perhatian seluruh peserta WCF 2016, tetapi juga masyarakat umum dan turis-turis domestik maupun mancanegara tak sedikit yang memadati Lapangan Puputan tersebut.
![Penari kuda lumping dari Reog Ponorogo, Jawa Timur. (Foto: BDHS, 2016)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/10/12/festival5-57fd8421169773d72be9264e.jpg?t=o&v=770)
Hal senada juga diungkapkan peserta WCF 2016, baik peserta dari dalam maupun luar negeri. Semuanya merasa puas dengan kemeriahan karnaval budaya itu. Paling tidak bisa menghilangkan penat setelah pagi harinya mengikuti simposium yang cenderung lebih serius.
Foto-foto: BDHS, 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI