Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Meliput Sambil Belajar

14 Juli 2016   22:37 Diperbarui: 14 Juli 2016   22:49 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekelompok anggota komunitas Indonesia Scout Journalist berfoto bersama beberapa peserta Kampore Pathfinder. (Foto: Isnal Waladi, ISJ)

Penyelenggaraan perkemahan the 2nd Pathfinder Southern Asia-Pacific Division Camporee (Kampore ke-2 Pathfinder Divisi Asia-Pasifik Selatan) yang diadakan di bumi perkemahan dalam komplek Universitas Advent Indonesia, Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12-16 Juli 2016, dihadiri pula oleh sejumlah anggota komunitas Indonesia Scout Journalist (ISJ).

Suatu komunitas yang terdiri dari para Pramuka yang senang kegiatan jurnalistik dan jurnalis yang menggemari kegiatan kepramukaan.

Kehadiran para anggota ISJ di perkemahan semacam jambore yang diikuti 4.500 peserta dalam dan luar negeri itu adalah untuk meliput sekaligus belajar. Ya, belajar karena keingintahuan apakah itu Pathfinder, kelompok kaum muda yang menyelenggarakan acara tersebut. Sebagai seorang pewarta, memang harus terus mengembangkan sifat keingintahuan dan tak henti-hentinya belajar untuk menambah wawasan.

Sebagian peserta Kampore Pathfinder sedang mengikuti pembacaan Peraturan Pathfinder. (Foto: Isnal Waladi, ISJ)
Sebagian peserta Kampore Pathfinder sedang mengikuti pembacaan Peraturan Pathfinder. (Foto: Isnal Waladi, ISJ)
Dari acara itulah, para anggota komunitas tahu bahwa Pathfinder adalah wadah kegiatan pendidikan karakter dan budi pekerti bagi kaum muda. Kegiatan tersebut merupakan binaan dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), yang banyak dilakukan di alam terbuka, untuk membina anak dan remaja, khususnya yang berusia 10-15 tahun – walaupun ada juga yang lebih muda dan lebih tua dari usia tersebut – mendapatkan pengetahuan tentang agama, keterampilan hidup, dan hal-hal berguna lainnya yang bermanfaat bagi bekal hidup mereka di kemudian hari.

Mirip dengan kepanduan atau yang di Indonesia disebut Gerakan Pramuka, sama-sama juga mendidik karakter dan budi pekerti kaum muda, sama-sama mempunyai janji untuk menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan siap menolong sesama hidup, serta sama-sama menggunakan seragam dan tanda-tanda yang hampir mirip.

Peta arena bumi perkemahan Kampore Pathfinder. (Foto: Isnal Waladi, ISJ)
Peta arena bumi perkemahan Kampore Pathfinder. (Foto: Isnal Waladi, ISJ)
Tercatat sedikitnya ada 450 tanda kepemahaman di Pathfinder, yang dalam Gerakan Pramuka dikenal dengan nama Tanda Kecakapan Khusus. Tanda yang menunjukkan keahlian atau kemahiran seorang anggota dalam bidang tertentu.

Pathfinder juga mempunyai organisasi berjenjang sama seperti Gerakan Pramuka. Mulai dari tingkat cabang dan daerah sampai tingkat nasional. Berlanjut ke tingkat regional internasional dan berinduk pada organisasi sedunia. Gerakan Pramuka pun demikian. Mulai dari gugus depan, kwartir ranting, kwartir cabang, kwartir daerah sampai kwartir nasional.

Berlanjut ke tingkat regional internasional, di mana Gerakan Pramuka masuk ke dalam kawasan Asia-Pasifik – hampir mirip dengan Pathfinder Indonesia yang masuk ke dalam Divisi Asia-Pasifik Selatan – lalu sampai ke World Organization of the Scout Movement (WOSM), organisasi induk kepanduan/kepramukaan sedunia.

Kak Abdul Shobur (kiri) dan Kak Editha Rahaded (kedua dari kiri) bersama dua Pembina Pramuka lainnya ikut hadir pada pembukaan Kampore Pathfinder. (Foto: Isnal Waladi, ISJ)
Kak Abdul Shobur (kiri) dan Kak Editha Rahaded (kedua dari kiri) bersama dua Pembina Pramuka lainnya ikut hadir pada pembukaan Kampore Pathfinder. (Foto: Isnal Waladi, ISJ)
Tak heran bila dua Wakil Ketua (Waka( Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Editha Rahaded (Waka Pembinaan Anggota Muda) dan Kak Abdul Shobur (Waka Lingkungan Hidup) yang hadir pada pembukaan Kampore itu, mengajak Pathfinder untuk bergabung dalam Gerakan Pramuka sebagai Satuan Komunitas (Sako) sesuai Undang Undang No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

Para anggota komunitas ISJ yang hadir pun mendukung pelaksanaan Kampore Pathfinder tersebut. Meski beberapa kali hujan mengguyur dan suhu udara pegunungan yang cukup dingin, tak menyurutkan kegembiraan para peserta Kampore Pathfinder itu. Semuanya gembira mengikuti permainan-permainan yang mengandung unsur pendidikan.

Para tamu di panggung upacara pembukaan Kampore Pathfinder dengan tema
Para tamu di panggung upacara pembukaan Kampore Pathfinder dengan tema
Dan bagi para anggota komunitas ISJ yang hadir, selain meliput juga mendapatkan pelajaran berharga. Tambahan wawasan tentang Pathfinder, suatu organisasi yang bergerak secara positif membantu pengembangan karakter kaum muda menjadi manusia-manusia dewasa yang bermanfaat bagi Tuhan, diri sendiri, keluarga, komunitas, dan masyarakat luas.

(Foto: Isnal Waladi, Indonesia Scout Journalist).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun