Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Medsos dan Ketololan

8 Desember 2016   14:59 Diperbarui: 11 Desember 2016   20:39 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan media sosial (medsos) ternyata membantu kita semua untuk dapat melihat secara nyata dan langsung dengan mata kepala kita sendiri kelakuan orang-orang tolol berpikiran pendek yang bangga dengan ketololan mereka.

Contohnya akhir-akhir ini, ada yang dengan bangga kelakuannya menginjak-injak roti dan kemudian roti utuh yang telah diinjak-injak  itu dibuang ke dalam tempat sampah. Kelakuan itu difoto, kemudian diunggah ke dalam medsos.

Sementara umat manusia di banyak tempat, tak peduli apa ras, agama, dan latar belakang suku bangsanya, sedang prihatin kesulitan makanan. Bukan hanya di luar negeri, seperti di tempat-tempat pengungsian, tetapi juga di dalam negeri. Masih ada “kantung-kantung’ kemiskinan yang penduduknya masih sulit mendapatkan makanan.

Ada lagi ketololan lain. Foto aksi sekelompok anggota suatu ormas yang membubarkan ibadah Natal di Gedung Sabuga, Bandung, disandingkan dengan foto kerusakan akibat gempa di Aceh. Lalu ditulis komentar, “gempa ini adalah pembalasan (hukuman) Tuhan, karena ada yang mengganggu ibadah umatNYA di Bandung”. Benar-benar aneh.

Ketololan jadi makin kentara di medsos. Seseorang yang menyiksa binatang, membunuhi kucing-kucing, dengan bangga memamerkan fotonya sedang mengangkat kucing-kucing mati yang dibunuhnya. Sama tololnya dengan aksi siksa siswa atau mahasiswa baru oleh para seniornya, yang diabadikan dalam video dan kemudian dibagikan di medsos. Ingin kelihatan gagah, berani membunuh atau memukul tanpa bisa dilawan, tetapi yang terlihat adalah kelakuan orang-orang tolol yang tak mengerti makna kehidupan sebagai sesama mahluk ciptaan Tuhan.

Mudah-mudahan tulisan ini tidak dianggap sebagai ketololan pula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun