[caption caption="Tiga kanvas lukisan di loteng rumah. (Foto: BDHS)"][/caption]
Loteng rumah kami memang dijadikan sebagai gudang. Banyak barang di situ. Di antaranya tiga kanvas ini, yang tiap lembar kanvas berukuran 40 x 40 sentimeter. Tiap kanvas penuh dengan tulisan, walaupun berbeda-beda, tema atau topiknya sama, tentang kepanduan atau kepramukaan atau dalam Bahasa Inggris disebut “Scouting”.
[caption caption="Kanvas yang sempat saya beri judul "On My Honour". (Foto: BDHS)"]
Tahun 2007 merupakan tahun penting bagi gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia. Pada saat itu, diperingati 100 tahun lahirnya gerakan pendidikan bagi anak-anak dan remaja itu. Memperingati peristiwa penting itu, saya pun membuat beberapa tulisan di atas kanvas. Menggunakan spidol warna yang permanen, beberapa tulisan sempat saya buat. Tetapi hanya sampai di situ. Lalu hanya menjadi “penghuni” gudang.
[caption caption="Tulisan-tulisan pada kanvas ini saya beri judul "A Great Year", untuk memperingati tahun 1907 kelahiran gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia, dan tahun 2007 yang merupakan 100 tahun gerakan itu. (Foto: BDHS)"]
Melihat kembali kanvas-kanvas itu, terpikir mau dibuat apakah? Apakah akan tetap disimpan atau dibuang saja, supaya tidak memenuhi gudang dengan barang-barang tak berguna.
Saya mencoba mengajukan pertanyaan tersebut melalui akun Facebook saya. Seorang sahabat dari Malaysia, Jamal Harim Abdullah, memberikan ide yang memang sempat terpikir juga oleh saya. Daripada dibuang, lebih baik dimanfaatkan kembali. Bisa dicat putih kembali, sehingga dapat digunakan lagi untuk melukis.
[caption caption="Slogan yang umum dikenal "Sekali Pramuka, Tetap Pramuka" atau dalam Bahasa Inggris "Once a Scout, Always a Scout". (Foto: BDHS)"]
Mungkin itu yang akan saya lakukan, karena rasanya sayang membuang lembaran kanvas begitu saja. Atau adakah pembaca atau Kompasianer yang punya pendapat lain? Paling tidak, agar kanvas-kanvas di loteng rumah itu dapat digunakan kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H