Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kanvas-kanvas di Loteng Rumah

12 Januari 2016   16:25 Diperbarui: 12 Januari 2016   16:37 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tiga kanvas lukisan di loteng rumah. (Foto: BDHS)"][/caption]

Loteng rumah kami memang dijadikan sebagai gudang. Banyak barang di situ. Di antaranya tiga kanvas ini, yang tiap lembar kanvas berukuran 40 x 40 sentimeter. Tiap kanvas penuh dengan tulisan, walaupun berbeda-beda, tema atau topiknya sama, tentang kepanduan atau kepramukaan atau dalam Bahasa Inggris disebut “Scouting”.

[caption caption="Kanvas yang sempat saya beri judul "On My Honour". (Foto: BDHS)"]

[/caption]
Tahun 2007 merupakan tahun penting bagi gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia. Pada saat itu, diperingati 100 tahun lahirnya gerakan pendidikan bagi anak-anak dan remaja itu. Memperingati peristiwa penting itu, saya pun membuat beberapa tulisan di atas kanvas. Menggunakan spidol warna yang permanen, beberapa tulisan sempat saya buat. Tetapi hanya sampai di situ. Lalu hanya menjadi “penghuni” gudang.

[caption caption="Tulisan-tulisan pada kanvas ini saya beri judul "A Great Year", untuk memperingati tahun 1907 kelahiran gerakan kepanduan atau kepramukaan sedunia, dan tahun 2007 yang merupakan 100 tahun gerakan itu. (Foto: BDHS)"]

[/caption]
Melihat kembali kanvas-kanvas itu, terpikir mau dibuat apakah? Apakah akan tetap disimpan atau dibuang saja, supaya tidak memenuhi gudang dengan barang-barang tak berguna.

Saya mencoba mengajukan pertanyaan tersebut melalui akun Facebook saya. Seorang sahabat dari Malaysia, Jamal Harim Abdullah, memberikan ide yang memang sempat terpikir juga oleh saya. Daripada dibuang, lebih baik dimanfaatkan kembali. Bisa dicat putih kembali, sehingga dapat digunakan lagi untuk melukis.

[caption caption="Slogan yang umum dikenal "Sekali Pramuka, Tetap Pramuka" atau dalam Bahasa Inggris "Once a Scout, Always a Scout". (Foto: BDHS)"]

[/caption]
Mungkin itu yang akan saya lakukan, karena rasanya sayang membuang lembaran kanvas begitu saja. Atau adakah pembaca atau Kompasianer yang punya pendapat lain? Paling tidak, agar kanvas-kanvas di loteng rumah itu dapat digunakan kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun