Peringatan Hari Anak Membaca Jakarta (Hanjaba) yang diselenggarakan di Balai Kota DKI Jakarta pada Sabtu, 17 September 2016, berlangsung sukses. Acara yang digagas oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di bawah kepemimpinan Tinia Budiati, menghadirkan dua tokoh nasional sekaligus, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Rudiantara.
Kedatangan Gubernur DKI Jakarta yang akrab dipanggil Ahok itu tentunya karena acara itu terkait dengan kegiatan di wilayah DKI Jakarta. Sedangkan kehadiran Menkominfo dalam peringatan itu tak lain karena salah satu mata acara yang ditampilkan adalah pameran filateli. Menkominfo secara khusus menyinggung keberadaan filateli atau hobi mengoleksi prangko dan benda-benda pos lainnya sebagai bagian dari aktivitas mencerdaskan, sama seperti kegiatan membaca yang juga membantu mencerdaskan masyarakat.
Seusai peringatan tersebut, Gubernur DKI Jakarta dan Menkominfo secara khusus mendatangi dan melihat-lihat koleksi benda filateli yang ditampilkan. Menkominfo terlihat sangat antusias melihat sampul (amplop) penerbangan khusus dari Jambore Kepanduan Sedunia 1937. Sedangkan Gubernur DKI Jakarta menaruh perhatian pada koleksi dengan tema “Selamatkan Menara Kemayoran”.
Ahok terlihat mendukung upaya penyelamatan dan pelestarian Menara Kemayoran, tinggalan sejarah dari bekas Menara Pengendali Lalu-lintas Udara Bandara Kemayoran. Bandara tersebut merupakan bandara komersial internasional pertama yang pernah ada di Indonesia. Setelah tak lagi digunakan, Menara Kemayoran itu masih tersisa sebagai bukti sejarah penerbangan Indonesia dan bukti perkembangan kota metropolitan Jakarta, yang patut dilestarikan dan dirawat.
Pameran filateli seperti ini menunjukkan bahwa aktivitas hobi mengoleksi dan mempelajari prangko serta benda-benda pos lainnya tetap ada walaupun perkembangan zaman demikian pesatnya. Meskipun penggunaan prangko, sampul (amplop surat), dan kartu pos untuk mengirim kabar dan informasi agak terpinggirkan karena diganti oleh pemanfaatan media sosial, tak sedikit yang masih senang mengoleksinya.
Kolektor benda-benda filateli yang lazim disebut filatelis bertebaran di seluruh Indonesia. Bahkan tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah pameran filateli sedunia di Bandung, Jawa Barat. Sebelumnya, Indonesia juga sukses menjadi tuan rumah pameran filateli tingkat dunia di Jakarta, pada 2012.
Benda-benda filateli Indonesia pun diminati di dalam dan di luar negeri. Selain terbitan baru, dikabarkan bahwa benda-benda filateli berupa prangko dan benda pos lainnya dari zaman Hindia-Belanda (Netherlands Indies), zaman pendudukan Jepang, maupun masa awal kemerdekaan RI, menjadi “buruan” kolektor-kolektor mancanegara. Bisa jadi, nilainya pun akan semakin meningkat lagi menjelang pameran filateli tingkat dunia di Bandung karena banyak kolektor yang ingin menampilkan koleksinya di Bandung, dan saat ini tengah menyusun koleksi masing-masing, mencoba menampilkan benda-benda paling unik, paling langka, dan paling banyak diminati, dalam koleksi masing-masing. Tentunya termasuk koleksi benda-benda filateli dari zaman sebelum Indonesia merdeka dan masa-masa awal kemerdekaan RI tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H