Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hari Ini, 75 Tahun Pendaratan Pasukan Jepang di Pulau Jawa

1 Maret 2017   08:48 Diperbarui: 1 Maret 2017   20:00 17043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan balatentara Dai Nippon yang baru mendarat. (Foto: ww2australia.gov.au)

Hari ini 75 tahun lalu, pada 1 Maret 1942, pasukan balatentara Dai Nippon Jepang berhasil mendarat di Pulau Jawa yang dikuasai Belanda. Tanggal bersejarah itu menandakan awal kekalahan Belanda yang telah ratusan tahun menjajah bumi Nusantara, dan dimulainya penjajahan Jepang atas negara kita.

Sebelumnya, pasukan Jepang telah berhasil mendarat dan mulai menguasai wilayah-wilayah pendudukan Belanda di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Dan setelah itu, menjelang matahari terbit di ufuk Timur pada hari pertama bulan Maret 1942, pasukan Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa. Ketiga tempat itu adalah pantai Banten di dekat Merak, Eretan Wetan di Indramayu, dan Rembang.

Segera setelah mendarat, konvoi balatentara Dai Nippon itu segera bergerak, melumpuhkan perlawanan pasukan Hindia-Belanda. Tak perlu waktu lama, Batavia yang menjadi pusat pemerintahan Hindia-Belanda dikuasai Jepang. Maka hanya dalam hitungan hari, Belanda menyatakan menyerah. Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Jonkheer A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer  bersama Panglima Tentara Hindia-Belanda, Letnan Jenderal Hein ter Poorten,  dan para komandan tentara perangnya, menyatakan menyerah pada Jepang.

Ada yang mengatakan Belanda menyerah kepada Jepang pada 8 Maret 1942, tetapi ada juga informasi yang mengatakan bahwa secara resmi Belanda mengakui kekalahannya pada 9 Maret 1942. Apa pun itu, yang jelas pendaratan pasukan Jepang di Pulau Jawa pada 1 Maret 1942, menandai dimulainya kekuasaan “Cahaya dari Timur” di bumi Nusantara.

Peta pendaratan tentara Jepang di Pulau Jawa. (Foto: ibiblio.org)
Peta pendaratan tentara Jepang di Pulau Jawa. (Foto: ibiblio.org)
Ketika Letnan Jenderal ter Poorten menandatangani pengakuan “menyerah tanpa syarat” kepada Jepang, berakhir jugalah kekuasaan Belanda. Peristiwa yang disebut-sebut dalam sejarah dunia sebagai Battle of Java atau pertempuran Jawa itu, memang tak seimbang. Dari segi jumlah tentara dan peralatan perang, Jepang lebih unggul. Di samping itu, taktik perang Jepang juga lebih maju dibandingkan dengan Belanda.

Belanda menyerah. Meski pun itu bukan akhir dari perjalanan penguasaan Belanda di negara kita. Ketika Jepang menyerah kepada pasukan Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat akibat jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, dua kota besar di Jepang, pada 14 Agustus 1945, maka tiga hari kemudian pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pasukan Belanda menyerah kepada Jepang. (Foto: ww2today.com)
Pasukan Belanda menyerah kepada Jepang. (Foto: ww2today.com)
Tetapi Belanda melihat kesempatan, dengan membonceng pasukan Sekutu yang datang ke Indonesia untuk melucuti balatentara Jepang, mereka kembali menguasai Indonesia. Pada Januari 1946 bahkan berhasil memaksa pimpinan pemerintahan, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, mengungsi ke Yogyakarta. Baru setelah Konferensi Meja Bundar, Belanda mengakui kemerdekaan Republik Indonesia pada 27 Desember 1949.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun