Inilah dua menit yang menghebohkan dunia, saat pengumuman film terbaik yang akan mendapatkan Academy Awards atau lebih dikenal dengan Piala Oscar di Dolby Theatre, Los Angeles, Minggu (27 Februari 2017) malam waktu setempat atau Senin (28 Februari 2017) waktu Indonesia. Dua menit rentang waktu pengumuman yang sampai sekarang masih diperdebatkan di mana-mana.
Adalah dua artis terkenal, Warren Beatty dan Faye Dunaway, yang mendapat kehormatan untuk mengumumkan pemenang. Beatty memegang amplop pemenang, membuka dan melihatnya, lalu menyerahkan kepada artis Faye Dunaway. Tepat pada pukul 12.09 Eastern Time (ET), Dunaway mengumumkan film terbaik Oscar 2017 jatuh kepada La La Land. Namun dua menit kemudian, pada pukul 12.11 ET, Moonlight yang dinyatakan sebagai film terbaik.
Dunia pun riuh, terutama di kalangan para penggemar film di berbagai pelosok dunia yang sempat menyaksikan siaran langsung penganugerahan Academy Awards 2017 tersebut. Apalagi kru dan para pemeran film La La Land sudah sempat naik ke atas podium untuk mengucapkan terima kasih atas kemenangan film mereka.
Jadi salah siapa? Kabarnya Beatty menerima amplop yang salah, seharusnya itu adalah amplop untuk penghargaan aktris terbaik. Memang, akhirnya aktris terbaik dimenangkan oleh Emma Stone dalam film La La Land.
Belakangan terkuak pula kabar bahwa sebenarnya ada dua set amplop yang dimasukkan ke dalam dua kopor sejenis. Tiap kopor berisikan amplop-amplop pemenang yang hasil tiap juri telah dihitung dan dicek oleh lembaga audit independen, PricewaterhouseCopper (PwC). Selama 80 tahun penyelanggaraan Oscar, PwC yang bertugas mengumpulkan penilaian dari para juri dan menghitugnya untuk menentukan pemenang Oscar di tiap kategori, termasuk untuk film terbaik.
Lalu siapa yang salah memberikan amplop kepada Warren Beatty? Apakah ada unsur kesengajaan. Seperti biasa, setiap ada kesalahan besar, teori konspirasi ikut muncul. Kali ini terkait dengan pemenang film terbaik, Moonlight.
Bila La La Landadalah film drama komedi musikal yang ditulis dan disutradarai Damien Chazelle dan dibintangi Ryan Gosling, Emma Stone, John Legend, serta Rosemarie DeWitt, maka Moonlight adalah film drama yang disutradarai Barry Jenkins dan diangkat dari drama In Moonlight Black Boys Look Blue kaya Tarell Alvin McCraney. Lalu apa bedanya, bukankah dua-duanya film produksi Amerika Serikat (AS), yang menceritakan kehidupan di negara itu juga?
Ya, tapi La La Landpenuh keriangan dalam balutan musik, sedangkan Moonlight terlihat lebih suram. Apalagi dalam La La Land,bintang-bintang utamanya adalah kulit putih, sedangkan Moonlight diperankan oleh bintang film berkulit hitam. Memang, harus diakui walaupun perbedaan warna kulit sudah dihapuskan di AS dan semua orang berdasarkan Undang Undang negara itu adalah sederajat, namun masih ada juga saling curiga antara kulit putih dan kulit berwarna, terutama kepada mereka yang berkulit hitam. Tapi kalau itu yang dijadikan alasan teori konspirasi, lemah sekali. Hampir tidak mungkin. Jadi jelas bahwa yang mengemukakan teori konspirasi di sini adalah mengada-ada.
Kemungkinan terbesar adalah human error atau kesalahan manusia, dan ini dapat terjadi di mana saja. Walaupun sudah dipersiapkan sebaik mungkin, tetap saja adakalanya kesalahan terjadi. Untunglah pihak La La Land mau berbesar hati. Produser film tersebut, Jordan Horowitz, didekati seorang petugas yang membisikinya sesuatu. Kemudian Horowitz dengan cepat mengoreksi, “I'm sorry, there's a mistake. 'Moonlight', you guys won best picture."
Tapi penonton masih tidak percaya. Sampai Horowitz terpaksa memperlihatkan kartu dari amplop yang diberikan petugas tadi, “Ini tidak becanda. Lihat,Moonlight”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H