Berita yang menjadi “headline” Kompasiana kemarin (Senin, 10 April 2017) tentang “Bata Kerajaan Majapahit dan Kapal Perang Belanda Hilang Lenyap” (baca di sini ), sempat dipermasalahkan. Ada yang bilang foto yang dimuat dalam pemberitaan itu adalah foto lama, bahkan ada yang mengatakan itu foto dari tahun lalu. Foto tersebut menggambarkan perusakan situs bekas Kerajaan Majapahit untuk diambil batu-batu batanya dan dimuat ke dalam truk.
Ternyata pengecekan melalui sejumlah teman, mengabarkan bahwa itu adalah foto baru dan kejadiannya juga baru-baru ini. Hal itu dibenarkan Joe Fendy, seorang anggota Scout Riders Indonesia (SRI), suatu komunitas Pramuka yang senang mengadakan petualangan atau penjelajahan dengan menggunakan sepeda motor, sekaligus mengkampanyekan aktivitas berkendaraan dengan benar, mengikuti aturan lalu lintas.
Joe Fendy mengabarkan bahwa foto yang menjadi viral di media sosial itu bukan foto lama, melainkan foto baru. Dikabarkannya juga, bahwa bata-bata dari bekas situs Kerajaan Majapahit dijual dengan harga sangat murah, hanya Rp 3.000 per buah. “Itu empat hari lalu. Batanya dijual 3000 per biji. Dan sudah ditangani rekan-rekan budaya di Mojokerto,” tulisnya dalam akun Facebook komunitas SRI.
Sementara dari pihak lain dikabarkan, bahwa kejadian pengambilan batu bata dari situs bekas Kerajaan Majapahit di Trowulan dan sekitarnya yang terletak di kawasan Mojokerto, Jawa Timur, sudah berlangsung berulangkali. Setiap kali ada kasus, selalu dilakukan penanganan dan upaya pencegahan. Namun tampaknya belum berhasil dengan baik.
Kasus serupa masih terjadi lagi. Bisa jadi karena luasnya area situs bekas Kerajaan Majapahit itu dan juga karena tenaga yang mengawasi masih terbatas. Namun yang tampaknya juga masih menjadi masalah adalah masih kurangnya pengertian dan pemahaman masyarakat terhadap tinggalan sejarah bernilai tinggi itu, di samping faktor ekonomi yang mau secara mudah mencari uang. Tak perlu repot bikin batu bata baru yang memerlukan waktu berhari-hari, tinggal ambil dan bawa saja batu bata yang sudah ada dari situs Trowulan itu.
Ditambah lagi, nilai sejarahnya yang begitu tinggi dari suatu kerajaan yang pernah besar dan menguasai Nusantara di abad ke-13 sampai 15 Masehi. Kerajaan Majapahit yang konon benderanya menjadi asal-muasal bendera Merah Putih yang sekarang kita gunakan sebagai bendera kebangsaan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H