Penyelenggaraan Pameran dan Kompetisi Prangko "Jakarta 2024" yang digelar di PosBloc dan Gedung Pos Ibukota (GPI) yang terletak di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, telah berakhir.
Pameran yang diadakan dari 3 sampai 7 Juli 2024 itu merupakan pameran filateli (hobi mengoleksi prangko dan benda pos lainnya) tingkat internasional yang untuk kesekian kalinya diadakan di Indonesia.
Pameran filateli internasional pertama yang diadakan di Tanah Air adalah "Surabaya '93" yang diadakan di Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan 1993.
Filateli yang sempat jaya di Indonesia pada 1990-an sampai awal 2000-an, memang harus diakui telah berkurang penggemarnya saat ini.
Apalagi sejak sekian tahun lalu -- tepatnya sejak 2009 -- prangko hampir tak lagi digunakan untuk pengiriman suratpos. Hanya suratpos biasa dan kartu pos yang untuk pengirimannya, masih harus ditempel prangko.
Sedangkan untuk kiriman pos lainnya, konsumen langsung membayar kepada petugas di loket pos dan akan mendapatkan carik bukti pengiriman, tanpa perlu menempelkan prangko lagi pada kiriman posnya.
Untuk itulah, berbagai upaya dilakukan agar filateli tetap menjadi hobi yang disukai masyarakat. Salah satunya dengan menyelenggarakan "Jakarta 2024", suatu pameran tingkat Asia-Pasifik.
Sungguh beruntung, bersamaan pameran itu, digelar pula kegiatan literasi dan bursa buku di PosBloc, yang cukup mengundang datangnya masyarakat luas.
Bukan hanya itu. Beberapa kegiatan "sampingan" juga diadakan oleh komunitas-komunitas untuk menyemarakkan pameran "Jakarta 2024". Terbukti kegiatan-kegiatan itu mendatangkan animo dari kalangan komunitas bersangkutan dan juga warga umum.
Seperti peluncuran buku  berjudul Mengenang Afnan Soesantio di Mata Para Sahabat yang diadakan di GPI pada Jumat, 5 Juli 2024. Buku itu diterbitkan untuk mengenang Pak Santio atau Oom Soes -- begitu panggilannya, seorang filatelis atau kolektor prangko dan benda-benda pos lainya.