Hari ini, 14 Juli 2020, komunitas Postcrossing genap berusia 15 tahun. Sesuai namanya, Post(card) atau kartu pos dan crossing yang bisa diartikan bersilangan atau bertukar tempat, maka komunitas ini memang merupakan komunitas dari orang-orang yang mempunyai hobi atau kegemaran saling bertukar kartu pos.
Awalnya adalah seorang yang bernama Paulo Magalhes di Portugal. Pada 2005, sewaktu dia masih mahasiswa, dia melakukan proyek untuk menjalin persahabatan dengan saling bertukar kartu pos. Paulo memang senang mengirim dan menerima surat dan terutama kartu pos dari berbagai negara. Dia tahu bahwa banyak juga orang yang mempunyai hobi yang sama, tetapi belum ada cara yang baik untuk menghubungkan semua orang.
Dari hal itulah, Paulo mendapat ide untuk menciptakan platform online, yang dinamakannya Postcrossing. Tujuannya platform berbasis internet itu adalah untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia melalui kartu pos, sehingga terjalin persaudaraan seluas dunia, apa pun negara, usia, jenis kelamin, ras atau kepercayaan masing-masing individu.
Paulo kemudian menghidupkan situs web www.postcrossing.com. Di situ ini, siapa pun dapat bergabung. Setelah menjadi anggota, mereka dapat meminta nama dan alamat sahabat untuk dikirim kartu pos. Situs web itu yang akan memilih nama dan alamat yang akan dikirim kartu pos.
Berdasarkan data itulah, kita mulai mengirim kartu pos. Nantinya, si penerima setelah menerima kartu pos kita, akan melaporkan dan mendaftarkan kartu pos yang diterimanya di situs web tersebut. Selanjutnya, kita pun akan mendapat kiriman kartu pos, entah dari siapa, tetapi yang pasti dari sesama anggota Postcrossing yang mendapatkan nama dan alamat kita dari situs web tersebut.
Dalam perkembangannya, Paulo yang memulai di Portugal, kemudian diikuti oleh mereka yang memiliki hobi sama di Eropa, dan kini telah meluas ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri telah ada Komunitas Postcrossing Indonesia. Selain saling bertukar kartu pos, para anggotanya juga berburu cap pos (stempel pos) dari kantor-kantor pos di berbagai daerah.
Di luar itu, dalam perkembangannya, hobi tersebut juga menumbuhkan semangat para anggotanya untuk mendesain kartu-kartu pos menarik. Ada yang menggunakan desain dengan foto karya sendiri, ada juga yang digambar, dan sebagainya. Teknik pembuatan kartu pos juga beragam. Ada yang digambar seluruhnya dengan tangan, ada yang desainnya diambil dari guntingan koran, majalah, dan sebagainya, ada yang dicetak di atas kertas, bahkan ada yang dicetak di atas kayu dan plastik.
Muncul pula kartu pos dengan beragam tema. Mulai dari tema flora, fauna, seni, budaya, arsitektur, pemandangan alam, sampai kartu pos bergambar dengan tema makanan, pramuka, olahraga, sarana transportasi, dan banyak lagi. Hal itu membuat semakin semarak dunia kartu pos, dengan beragam jenis, ukuran, dan desain kartu pos yang menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H