Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Uang Unik dengan Tanda Tangan 3 Presiden dan Wapres

11 Juli 2020   22:56 Diperbarui: 11 Juli 2020   22:46 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang kertas bernominal Rp 100.000 edisi 2009. (Foto: dari paparan webinar)

Uang kertas Indonesia pecahan (nominal) Rp 100.000 yang diterbitkan pada 2009 merupakan uang yang unik. Di dalam uang kertas itu ada tiga tanda tangan, satu tanda tangan Presiden dan dua tanda tangan Wakil Presiden. Dapat dilihat, dalam uang itu ada tanda tangan Presiden pertama RI, Soekarno, dan Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta, yang merupakan bagian dari teks Proklamasi Kemerdekaan RI. Teks tersebut ditempatkan di antara wajah Bung Karno dan Bung Hatta.

Tetapi bukan hanya itu. Di bagian kanan bawah juga ada tanda tangan Boediono dan Miranda Gultom. Masing-masing sebagai Gubernur dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, pihak yang menerbitkan dan mengedarkan uang di Indonesia. 

Kelak, Boediono menjadi Wakil Presiden ke-11 RI, sehingga tak salah bila di dalam uang kertas itu ada tiga tanda tangan, satu Presiden dan dua Wakil Presiden.

Uang kertas Rp 100.000 itu sebenarnya sudah dicetak sejak 2004, dengan tanda tangan Gubernur dan Deputi Gubernur Bank Indonesia yang menjabat ketika itu. 

Pada 2004 ketika uang kertas Rp 100.000 pertama kali diedarkan, yang menandatanganinya adalah Burhanuddin Abdullah sebagai Gubernur dan Aulia Pohan sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Selanjutnya, uang kertas itu dicetak beberapa kali sesuai kebutuhan yang diperlukan. Pada edisi 2009, ditandatangani oleh Boediono dan Miranda Gultom. Berikutnya, sejumlah Gubernur dan Deputi Gubernur Bank Indonesia pernah pula menandatanganinya. 

Tapi sampai saat ini yang ada tandatangan Presiden dan Wakil Presiden RI terbanyak adalah pada uang kertas Rp 100.000 edisi 2009, demikian dikatakan Berthold Sinaulan, seorang penulis dan kolektor, dalam webinar yang diselenggarakan Museum Kepresidenan RI Balai Kirti pada Jumat, 10 Juli 2020 siang hari.

Poster webinar dengan tema
Poster webinar dengan tema
Diskusi melalui ruang Zoom tersebut bertajuk "Sersan DM #5" (Serius Tapi Santai di Museum) yang memang sudah untuk kelima kalinya diadakan oleh Balai Kirti. 

Selain Berthold Sinaulan, narasumber lainnya adalah Winarni Soewarno dari Museum Bank Indonesia, Saparudin Barus dari Museum Mata Uang Sumatera Utara, dan Mudjirun, seorang pengukir uang yang pernah membantu menghasilkan desain-desain sejumlah uang kertas Indonesia.

Di awal webinar dengan tema "Presiden dan Wakil Presiden dalam Mata Uang Republik Indonesia", Saparudin Barus mengetengahkan sejumlah uang dengan gambar Presiden pertama RI, Soekarno. Mulai dari Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang pertama kali terbit, uang ORI daerah (ORIDA), dan sejumlah uang kertas dan logam bergambar Bung Karno.

Sementara Winarni Soewarno menjelaskan mengenai koleksi Museum Bank Indonesia yang juga banyak menyimpan uang-uang bergambar Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun