Di tengah gencarnya kebudayaan asing yang masuk ke Tanah Air, serta maraknya pembangunan yang sedikit banyak menggeser bukan hanya nilai-nilai dan adat tradisional, tetapi juga melenyapkan sebagian tinggalan bersejarah diganti dengan bangunan-bangunan modern yang dianggap lebih bernilai, Saka WBB dapat ikut memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan adat, budaya, dan tinggalan bersejarah yang ada.
Lebih parah lagi, kalau Bahasa Indonesia yang telah kita kukuhkan bersama dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan, lalu lenyap tergantikan bahasa gado-gado yang tak jelas asal-usulnya.
Pendidikan tentang pentingnya budaya dan sejarah bangsa dan negara kita yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 tentu harus diberikan sejak anak di usia dini. Gerakan Pramuka mempunyai metode pendidikan yang antara lain melalui permainan-permainan edukatif dan sistem beregu.
Yang bila segala macam permainan ini dapat dikumpulkan dan dikembangkan Saka WBB, bisa jadi merupakan sumbangan berharga bagi pendidikan nasional di negara kita. Saatnya Saka WBB bangkit dan mengambil peran aktif ikut membina kaum muda dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI