Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Saka Widya Budaya Bakti Pramuka Bantu Lestarikan Budaya Bangsa

12 September 2018   14:23 Diperbarui: 12 September 2018   14:47 2260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darma, Pramuka Penegak anggota Saka Widya Budaya Bakti sedang memandu pengunjung di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)

Sejak 2013, Gerakan Pramuka telah mempunyai Satuan Karya (Saka) Widya Budaya Bakti (WBB). Saka adalah wadah pendidikan bagi Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pandega (21-25 tahun) untuk mengembangkan bakat, menyalurkan minat, dan memperluas pengalaman dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sampai saat ini tercatat ada 11 Saka di dalam Gerakan Pramuka. Mulai dari Saka Dirgantara, Bahari, Bhayangkara, Tarunabumi, Wanabakti, Bakti Husada, Kencana, Wirakartika, Pariwisata, Kalpataru, dan WBB. Kehadiran Saka WBB ditandai dengan dikukuhkannya Saka itu pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Kupang, NTT, pada 2013.

Sesuai dengan Petunjuk Penyelenggaraan Gerakan Pramuka Nomor 053 Tahun 2014, Saka WBB merupakan wadah pembinaan kaum muda untuk memberikan keterampilan khusus di bidang pendidikan dan kebudayaan. Khususnya pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya, dan museum.

Ada tujuh krida dalam Saka WBB. Sebagai informasi, krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari saka sebagai wadah keterampilan tertentu. Ketujuh krida itu adalah Krida Pendidikan Masyarakat, berisi materi pokok berupa keterampilan dalam teknik keaksaraan.

 Lalu, Krida Anak Usia Dini, berisi materi pokok berupa keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program pendidikan anak usia dini.

Selanjutnya, Krida Pendidikan Kecakapan Hidup, berisi materi pokok berupa keterampilan fungsional sebagai bekal hidup mandiri. Lalu, Krida Bina Sejarah, berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi narasumber teknis, pengaman, pemelihara, dan jasa wisata sejarah. 

Ada juga vKrida Bina Seni dan Film, berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi pegiat, pekerja, dan pengabdi seni dan film sesuai bidang masing-masing.

Berikutnya adalah Krida Bina Nilai Budaya, berisi materi pokok berupa keterampilan dalam bidang permainan tradisional, cerita rakyat, makanan tradisional, tradisi musyawarah. Serta yang juga tak boleh dilupakan adalah  Krida Bina Cagar Budaya dan Museum, berisi materi pokok dalam bidangpelestari cagar budaya dan museum.

Lambang Saka Widya Budaya Bakti. (Foto: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka)
Lambang Saka Widya Budaya Bakti. (Foto: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka)
Sejak dikukuhkan pada 2013, berarti sudah hampir lima tahun keberadaan Saka WBB. Sudah cukup banyak kegiatan yang diadakan, termasuk Kursus Pamong dan Instruktur Saka, serta Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Dasar yang merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional Gerakan Pramuka. 

Bahkan sebelum Saka WBB, Kemendikbud telah menjalin kerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang diwujudkan antara lain dengan beberapa kali Kemah Budaya di sejumlah daerah di Indonesia.

Diharapkan Saka WBB dapat berkembang di semua provinsi di Indonesia. Sebagai negara yang dikenal dengan keberagaman budaya, sejarah yang panjang, dan banyaknya tinggalan-tinggalan bersejarah yang tercatat atau dapat dicatat sebagai benda cagar budaya, Saka WBB dapat memainkan peran aktif untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya dan sejarah di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun