Bersamaan dengan 21 Mei 2018 ini, teringat kita semua akan peristiwa pada tanggal yang sama duapuluh tahun silam. Teriakan "Reformasi" di mana-mana, akhirnya menjadikan Presiden Soeharto yang telah berkuasa di Indonesia selama 32 tahun, menyatakan mundur dari kursi kepresidenannya.
Kini di sela-sela peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Permulaan Tahun Kerja Gerakan Pramuka yang sekaligus ulang tahun pertama Jambore Kita Cafe di Ciputat, Tangerang Selatan, pada Minggu petang, 20 Mei 2018, diluncurkan pula kumpulan puisi berjudul Aargh Reformasi.
Kumpulan puisi tersebut diterbitkan untuk menyambut 20 tahun Reformasi 1998, yang peringatannya juga berlangsung pada Mei 2018 ini. Karya Berthold Sinaulan itu diberi kata pengantar oleh Prof. Dr. Toeti Heraty N. Roosseno, seorang gurubesar filsafat, budayawan, dan perempuan penyair terkemuka di Indonesia. Buku itu merupakan cetakan pertama yang diterbitkan Mei 2018 oleh penerbit Nulisbuku Jendela Dunia Publishing di  Jakarta, dengan ISBN 978-602-6598-43-1.
Seperti dituliskan dalam "Catatan Awal" kumpulan puisi tersebut, setelah 20 tahun Reformasi bergulir, sudah sampai di manakah kita? Sudah berhasilkah perjuangan Reformasi duapuluh tahun lalu itu?
Sebanyak 55 puisi dikumpulkan dalam buku tersebut, merupakan puisi-puisi yang ditulis dalam kurun 1998 sampai 2018. Puisi terbaru "Aargh Reformasi" yang ditulis Mei 2018, dijadikan judul buku tersebut. Teriakan kekecewaan terhadap hasil Reformasi yang belum seperti diharapkan ketika pertama kali digaungkan duapuluh tahun lalu.

Gugus Darma sendiri sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka adalah satuan organisasi bagi anggota Pramuka dewasa untuk memajukan Gerakan Pramuka. Upaya membantu memajukan itu dapat dilakukan di berbagai bidang, termasuk membantu pengembangan Gugus Depan, yang merupakan satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan, dan biasanya berpangkalan di sekolah atau di komplek pemukiman.

Semoga semangat Reformasi 1998 untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik, adil, makmur, sejahtera, damai dan aman bagi semua warga, tertular melalui pembacaan puisi tersebut, baik ke generasi muda maupun masyarakat umumnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI