Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lomba Menulis Surat Remaja, 2017 Indonesia Juara Kedua, Tahun Ini?

10 Februari 2018   21:20 Diperbarui: 10 Februari 2018   21:20 1897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali mengadakan Lomba Menulis Surat Remaja Nasional (LMSRN). Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan tahunan Universal Postal Union (UPU) atau organisasi penyelenggara pos sedunia. Juara pertama dari LMSRN diikutkan dalam lomba tingkat internasional yang diselenggarakan UPU.

Kementerian Kominfo telah menyelenggarakan LMSRN sejak 2012. Tahun itu, merupakan pertama kali Indonesia ikut serta kembali dalam penyelenggaraan lomba menulis surat internasional yang sudah puluhan tahun diadakan UPU. Sebelumnya, penyelenggara LMSRN adalah Perum Pos dan Giro (kemudian bernama PT Pos Indonesia), namun sempat beberapa waktu terhenti dan baru dilanjutkan oleh Kementerian Kominfo pada 2012.

Pada keikutsertaan pertama kali pada 2012, surat pemenang pertama LMSRN dari Indonesia yang ditulis seorang remaja dari Ambon, Maluku, berhasil mendapatkan penghargaan sebagai juara harapan (special mention). Beberapa tahun kemudian, seorang remaja Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai juara harapan.

Namun tahun lalu, pada 2017, prestasi surat karya pemenang pertama LMSRN dari Indonesia meningkat pesat. Setelah sebelumnya hanya berhasil meraih juara harapan, maka kali ini surat remaja Indonesia berhasil menyabet juara kedua hasil penilaian para juara pertama dari lebih 170 negara anggota UPU.

Adalah Shaquilla Rahmadina, pelajar berusia 13 tahun dari Indonesia yang membukukan prestasi membanggakan itu dan berhasil meraih medali perak (silver medal). Sedangkan peraih medali emas untuk juara pertama adalah Eva Giordano Palacios, remaja 14 tahun dari Togo, dan juara ketiga yang mendapat medali perunggu adalah Ammel Catacora Zeballos, remaja 15 tahun dari Peru.

Untuk 2017 itu, para pemenang harapan adalah Sabrina Brito Lira (15 tahun, Brazil), Adrianantenaina Toavina N'Zo Rasamoelina (12 tahun, Madagascar), Nikolina Milic (13 tahun, Montenegro), Bruno Adenai Silva Grilo (15 tahun, Portugal), Elif Onel (13 tahun, Turki), dan Nguyen Do Huyen Vi (13 tahun, Vietnam).

Poster Lomba Menulis Surat Remaja Nasional 2018. (Foto: dokumentasi Kementerian Kominfo)
Poster Lomba Menulis Surat Remaja Nasional 2018. (Foto: dokumentasi Kementerian Kominfo)
Lalu bagaimana tahun ini? Saat ini, Kementerian Kominfo masih menjaring surat-surat karya para remaja yang berusia maksimal 15 tahun dari seluruh Indonesia. Sebagaimana informasi yang disampaikan, tema lomba kali ini adalah mengajak remaja untuk menulis surat dengan membayangkan "seandainya kamu adalah sebuah surat yang melintasi waktu, pesan apa yang ingin kamu sampaikan kepada pembacamu?".

Mengingat lomba ini adalah lomba menulis surat, maka format penulisannya juga disesuaikan sebagaimana seorang menulis surat. Di bagian awal ada nama kota dan tanggal pengiriman, lalu kepada siapa surat itu dituju, dilanjutkan dengan salam pembuka, isi surat, salam penutup, dan nama serta tandatangan pengirim surat.

Lomba kali ini terbuka untuk semua warganegara Indonesia yang berusia maksimal 15 tahun pada 1 Mei 2018. Jumlah kata dalam surat tidak lebih dari 1000 kata, dan surat dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Surat juga harus asli karya peserta, dan penulisannya dapat dilakukan dengan menggunakan komputer, mesin ketik, atau tulisan tangan, asalkan terbaca dengan mudah dan jelas.

Penilaian akan meliputi struktur surat (tanggal surat, kalimat pembuka, kalimat penutup, nama dan tanda tangan) sebanyak 10 persen dari nilai keseluruhan, lalu isi (kesesuaian dengan tema, keunikan gagasan, koherensi, kohesi) sebanyak 40 persen, kreativitas (gaya bahasa yang berbeda) 20 persen, dan penerapan kaidah bahasa (ejaan, pilihan kata, kalimat, paragraf) yang mencakup 20 persen.

Karya peserta sudah harus diterima pihak Panitia LMSRN 2018 yang beralamat di Direktorat Pos, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Kominfo, di Gedung Sapta Pesona Lantai 6, Jalan Medan Merdeka Barat No.17, Jakarta 10110.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun