Si reporter yang sering berpetualang keliling dunia, Tintin, kembali berulang tahun pada 10 Januari ini. Tintin adalah tokoh komik dari kisah "Petualangan Tintin" (The Adventures of Tintin) karya komikus asal Belgia, Georges Proper Remi, atau lebih dikenal dengan nama pena, Herg. Pada 10 Januari 1929, Herg pertama kali meluncurkan komik Tintin di  Le Petit Vingtime, salah satu surat kabar Belgia.
Meski pun dari segi usia sudah cukup tua, yaitu 89 tahun, Tintin justru semakin banyak peminatnya. Komik yang awalnya hanya terbit di Belgia dan dalam Bahasa Prancis, makin lama makin meluas dan tersebar di seluruh dunia. Komiknya sendiri sampai saat ini telah terbit lebih dari 50 bahasa dalam jutaan eksemplar.Â
Di Indonesia sendiri kisah "Petualangan Tintin" mulai sudah masuk sejak lama. Dulu banyak tersebar terbitan dalam Bahasa Belanda, di mana Tintin disebut Kuifje, namun belakangan terbit pula dalam Bahasa Indonesia, yang dimulai pada 1975. Adalah penerbit PT Indira yang mengawali, Â meski pun ada juga yang menyebut pernah pula diterbitkan oleh penerbit lain.
Setelah booming pada 1980-an sampai 1990-an, komik Tintin serta komik Eropa dan Amerika lainnya diserbu oleh komik-komik Jepang. Itulah yang menyebabkan komik Tintin sempat meredup di Indonesia dan banyak negara lain. Barulah pada sekita tahun 2000-an, komik Tintin dan komik-komik non-Jepang ini bangkit kembali.
Di Indonesia, penerbit komik Tintin sudah tak lagi dipegang PT Indira, karena penerbit tersebut telah bubar. Hak terbit dan edar di Indonesia kini dipegang oleh PT Gramedia Pustaka Utama (GPU). Pernah diterbitkan dalam ukuran kecil, komik Tintin terbitan GPU itu diprotes oleh para penggemar komik tersebut. Akhirnya, GPU menerbitkan kembali dalam ukuran besar sebagaimana umumnya komik-komik Tintin di negara lain, dan sampai saat ini masih tersebar di toko buku Gramedia dan toko buku lainnya.
Bila dunia saat ini mengenal Tintin, sebenarnya kisah komik itu dimulai dari sosok rekaan Herg yang mirip. Namanya pun mirip, tokoh itu disebut Totor. Seperti Tintin yang dikisahkan merupakan seorang reporter atau wartawan muda yang senang berpetualang, Totor pun senang berpetualang di alam bebas.
Hanya berbeda dengan Tintin, Totor bukan seorang reporter melainkan seorang Pandu atau di Indonesia kini kita kenal dengan sebutan Pramuka. Pada Juli 1925, Herg memulai meluncurkan komiknya Les Extraordinaires Aventures de Totor (kisah petualangan Totor yang luar biasa) di harian kepanduan Belgia yang bernama Boy-Scout Belge.
Komik yang menceritakan kisah petualangan seorang Pemimpin Regu Pandu Belgia yang bernama Totor itu ternyata banyak diminati pembaca. Keberhasilan Herg dalam membuat komik Totor, tak bisa lepas karena dia juga seorang yang amat mengetahui dunia kepanduan. Sejak usia muda, Herg telah bergabung dengan gerakan kepanduan di Belgia.
Sama seperti tokoh rekaannya Totor, Herg juga merupakan seorang Ketua Regu Pandu. Dia memimpin Regu Tupai. Belakangan dalam banyak wawancara, Herg selalu menyebut masa-masa aktif di kepanduan adalah saat-saat terindah baginya.
Kesuksesan kisah petualangan Totor itulah yang membuat Hergv kemudian memodifikasikan tokoh rekaannya menjadi Tintin, sang reporter muda. Â Kisah komik yang sukses dan masih banyak diminati pembaca sampai sekarang. Kisah yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia lewat cerita petualangan dan perjalanan Tintin bersama kawan-kawannya ke segala penjuru dunia.