Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mashudi, Nama yang Diabadikan di Bumi Perkemahan Pramuka

8 November 2017   12:05 Diperbarui: 8 November 2017   18:20 4877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta bumi perkemahan yang digunakan untuk Raimuna Daerah XIII Jawa Barat 2017 dan foto Kak Mashudi. (Foto: Pusinfo Kwarda Jawa Barat)

Saat ini, hampir sepuluh ribu anggota Gerakan Pramuka sedang berkegiatan di Bumi Perkemahan Pramuka Letjen TNI (Purn) Dr (HC) Mashudi yang terletak di kawasan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Mereka adalah sekitar 8.400 peserta ditambah para panitia dan unsur pendukung lainnya yang mengikuti Raimuna Daerah (Raida) XIII Kwartir Daerah Jawa Barat.

Selama seminggu, 7 sampai 14 November 2017, para Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pandega (21-25 tahun) dari seluruh Jawa Barat, berkegiatan di bumi perkemahan yang sejuk itu. Memang, berada di kawasan yang berketinggian 800 sampai 1.000 meter di atas permukaan laut, dengan kontur berbukit-bukit, membuat bumi perkemahan itu cukup sejuk karena termasuk di kawasan pegunungan.

Sebelum diberi nama seperti sekarang, bumi perkemahan itu lebih dikenal dengan sebutan Bumi Perkemahan Kiarapayung. Nama itu merujuk pada daerah tersebut. Namun, sejak 2006 atau 11 tahun lalu, bumi perkemahan itu diberi nama Bumi Perkemahan Pramuka Letjen TNI (Purn) Dr (HC) Mashudi.

Kak Mashudi, begitu panggilan akrab beliau di kalangan Pramuka, adalah salah satu tokoh Pramuka yang dikenal luas di dalam dan luar negeri. Dilahirkan di wilayah Garut, Jawa Barat, pada 11 September 1919, beliau meninggal dunia pada 22 Juni 2005 di usianya yang ke-85. Kak Mashudi termasuk cukup lama memimpin Gerakan Pramuka sebagai Ketua Kwartir Nasional sejak 1978 sampai 1993. Sebelum itu, beliau pernah pula menjadi Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat.

Sebagai tokoh militer, jasanya cukup banyak. Demikian pula dalam jabatan sipil yang disandangnya. Beliau pernah menjadi Gubernur Jawa Barat masa bakti 1960 sampai 1970. Bahkan beliau pernah pula menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dari 1967 sampai 1972.

Foto prangko Jambore Nasional 2006 bergambar wajah Kak Mashudi, yang terbit setahun setelah wafatnya beliau. (Foto: Pos Indonesia)
Foto prangko Jambore Nasional 2006 bergambar wajah Kak Mashudi, yang terbit setahun setelah wafatnya beliau. (Foto: Pos Indonesia)
Di luar itu, Kak Mashudi juga sempat menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) dari 1989 sampai 2000, suatu perkumpulan bagi penggemar hobi koleksi prangko dan benda-benda pos lainnya. Pada masanya, banyak terbit prangko dan benda-benda filateli dengan tema kepramukaan, dan beliau pun menggiatkan kembali aktivitas filateli di lingkungan Gerakan Pramuka.

Tak heran ketika menjadi pembina upacara saat pembukaan Jambore Nasional VIII Tahun 2006 yang diadakan Bumi Perkemahan Kiarapayung pada 16 Juli 2006, Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus meresmikan penggunaan nama Bumi Perkemahan Pramuka Letjen TNI (Purn) Dr (HC) Mashudi. Nama Kak Mashudi memang pantas diabadikan dalam bumi perkemahan Pramuka.

Apalagi bila diingat, Kak Mashudi sampai saat ini juga tercatat satu dari hanya empat orang Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan tertinggi kepanduan sedunia, Bronze Wolf Award. Selain Kak Mashudi, tokoh Pramuka lainnya yang pernah dianugerahi Bronze Wolf Award adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, H Azis Saleh, dan Liem Beng Kiat.

Kini di bumi perkemahan seluas 66 hektar itu, para Penegak dan Pandega dari seluruh Jawa Barat kembali berkumpul. Mereka berkegiatan sambil mengenang kembali jasa-jasa Kak Mashudi, baik bagi kepramukaan di Jawa Barat, di Indonesia, dan bahkan di tingkat dunia.  

Salah satu sudut Bumi Perkemahan Pramuka Letjen TNi (Purn) Dr (HC) Mashudi. (Foto: Febriana Suherwan)
Salah satu sudut Bumi Perkemahan Pramuka Letjen TNi (Purn) Dr (HC) Mashudi. (Foto: Febriana Suherwan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun