Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Koleksi Filateli Terbaik dari 60 Negara Tampil di Bandung

19 Juni 2017   11:32 Diperbarui: 19 Juni 2017   11:40 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayong, filatelis remaja asal Yogyakarta yang berprestasi internasional dalam pameran filateli. (Foto: SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta)

Kalau disebut filateli, mungkin banyak yang tahu hanya prangko saja. Padahal filateli atau hobi mengoleksi dan mempelajari prangko dan benda pos lainnya, jelas bukan hanya prangko. Para filatelis -- sebutan untuk yang menggemari filateli -- mengoleksi mulai dari prangko, sampul surat (amplop) dan kartu pos yang dikirim melalui kantor pos maupun sampul surat dan kartu pos yang sudah tertera cetakan prangkonya sekaligus.

Filatelis juga mengoleksi cap (stempel) pos yang diterakan di atas prangko pada sampul surat maupun kartu pos. Sampul-sampul surat yang dikirim melalui pos udara dan pos laut juga dikoleksi. Pos Laut (Sea Mail) saat ini bisa dikatakan sudah semakin jarang, sementara Pos Udara (Airmail), masih cukup banyak ditemukan.

Tanda-tanda pengiriman surat, seperti tanda surat pos tercatat (registered) sampai benda-benda yang memang dibuat khusus untuk para filatelis, contohnya Sampul Hari Pertama (First Day Cover), Sampul Peringatan (Commemorative Cover), lembar kenangan (souvenir sheet), dan lainnya, juga ikut dikoleksi dan dipelajari para filatelis.

Mayong, filatelis remaja asal Yogyakarta yang berprestasi internasional dalam pameran filateli. (Foto: SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta)
Mayong, filatelis remaja asal Yogyakarta yang berprestasi internasional dalam pameran filateli. (Foto: SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta)
Nah, apakah Anda mau melihat koleksi benda-benda filateli  seperti itu? Bukan benda filateli sembarangan, tetapi koleksi benda filateli terbaik dari seluruh dunia? Catat tempat dan tanggalnya, Trans Studio Bandung, 3 sampai 7 Agustus 2017. Ya, pada lima hari di awal Agustus 2017 itu akan ditampilkan ratusan koleksi terbaik dari 60 negara. Tercatat tak kurang dari 1919 frame akan ditampilkan. Sekadar informasi tambahan, 1 frame terdiri dari 16 lembar kertas ukuran A4 yang di dalamnya disusun berbagai benda filateli.

Di situ Anda dapat menyaksikan secara langsung koleksi terbaik yang sangat jarang dijumpai. Prangko dan benda filateli langka -- bahkan ada yang hanya satu-satunya di dunia -- dipamerkan di Bandung.

Tidak mudah untuk menyaksikan pameran semacam itu di Indonesia. Pameran yang bertajuk "Bandung 2017" itu adalah Pameran Filateli Sedunia. Baru ketiga kalinya Indonesia menjadi tuan rumah pameran filateli sedunia. Pertama, pada 1996 juga di Bandung ketika diselenggarakan pameran bertajuk "Indonesia '96". Namun saat itu terbatas hanya pada koleksi para filatelis remaja saja, sedangkan sekarang koleksi terbaik filatelis dari seluruh lapisan usia.

Kedua, pameran filateli sedunia "Indonesia 2012" yang diadakan di Jakarta Convention Centre, Jakarta, lima tahun lalu. Pameran itu terbilang sukses, dan itulah sebabnya Indonesia melalui Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) dipercayakan kembali menjadi tuan rumah pameran tingkat dunia.

Logo pameran filateli sedunia|www.stampcircuit.com
Logo pameran filateli sedunia|www.stampcircuit.com
Bayangkan, dari 1996 baru 2012, dan kemudian sekarang di tahun 2017 ini. Berarti tidak setiap saat ada pameran filateli sedunia di Indonesia, jadi sungguh sayang dilewatkan momen berharga untuk menyaksikan koleksi-koleksi benda filateli terbaik dari seluruh dunia itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun