Korea Selatan melalui National Scout Organization/NSO atau organisasi nasional gerakan pendidikan kepanduan di negara itu, Korea Scout Association (KSA), sedang berusaha untuk menjadi tuan rumah World Scout Jamboree/WSJ (Jambore Kepanduan Sedunia) ke-25 yang bakal diadakan pada 2023 mendatang. KSA mengerahkan segala daya agar dapat terpilih dalam pemilihan tuan rumah WSJ ke-25 yang akan diselenggarakan pada Konferensi Kepanduan Sedunia di Azerbaijan, Agustus 2017.
Selain KSA, calon lain yang juga ikut berminat menjadi tuan rumah WSJ ke-25 itu adalah organisasi nasional gerakan pendidikan kepanduan Polandia. Namun berbeda dengan KSA, terkesan Polandia tidak begitu gencar dalam promosinya. Bandingkan dengan KSA yang menyebarkan berbagai produk promosi, mulai dari selebaran (flyer), badge, pin, setangan leher, banner, kartu pos, stiker, sampai kaus. Sedangkan Polandia sejauh yang diketahui, hanya menyebarkan benda promosi berupa badge dan selebaran saja.
Padahal dari segi jumlah anggota per individu, Region Asia-Pasifik yang terbesar. Jumlah anggota individu WOSM tercatat sekitar 45 juta orang, sementara di Asia-Pasifik ada lebih dari setengahnya. Gerakan Pramuka (Indonesia) mempunyai sekitar 20 juta anggota, Boy Scouts of the Philippines (Filipina) mempunyai 2,5 juta anggota, Bharat Scouts and Guides (India) dan National Scout Organization of Thailand (Thailand) masing-masing mempunyai sekitar 1 juta anggota. Belum lagi ditambah NSO lainnya, diperkirakan jumlah anggota individu di Region Asia-Pasifik mencapai 26-27 juta orang.
Sementara Region Eropa walaupun jumlah NSO-nya mencapai sekitar 40 organisasi, tetapi bila dihitung individu anggotanya mungkin hanya sekitar 5 juta orang. Ada sejumlah organisasi yang bahkan anggotanya hanya sekitar seribu orang atau kurang dari itu, seperti negara-negara kecil di Eropa, contohnya Monaco dan Malta.
Sayangnya, dalam penentuan suatu hal di Konferensi Kepanduan Sedunia, dilakukan sistem voting. Sistem ini tidak berdasarkan banyaknya anggota di suatu NSO, tetapi hanya NSO-nya saja yang dihitung. Tiap NSO mendapat enam suara, yang boleh digunakan semua untuk memilih satu hal penting, atau dibagi-bagi. Misalnya, dalam pemilihan anggota World Scout Commitee/WSC (Komite Kepanduan Sedunia), terdapat 10 calon untuk memilih enam kursi. Maka, NSO yang mempunyai hak suara boleh menyerahkan keenam suara yang dimilikinya kepada satu calon, atau dibagi-bagi untuk beberapa calon.
Tak heran bila KSA sekarang bekerja keras mencari simpati dan suara dari region-region lainnya. Masih ada Region Arab, Inter America, Afrika, dan Eurasia, yang bisa diperoleh suaranya. Walaupun kemungkinan Region Eurasia akan memilih Polandia, sebagai sesama negara Eropa.
Kita tunggu saja Agustus mendatang, apakah KSA akan berhasil membawa para Pandu sedunia berjambore di Korea pada 2023? Kalau ya, berarti KSA mengulangi keberhasilan Korea yang pernah menjadi tuan rumah WSJ pada 1991. Jambore dunia yang ketika itu juga diikuti oleh kontingen dari Gerakan Pramuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H