Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengingat Lukisan Basoeki Abdullah di Hari Lingkungan Hidup

5 Juni 2017   23:24 Diperbarui: 11 Juni 2017   07:36 3781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2017, saya teringat salah satu lukisan yang terpajang di Museum Basoeki Abdullah, Jalan Keuangan, Jakarta Selatan. Dua hari lalu (Sabtu, 3 Juni 2017), saya berkesempatan berkunjung ke sana. Di tempat itu, saya menjadi pembicara dalam workshop penulisan karya ilmiah populer yang diselenggarakan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI). Workshop yang diikuti 30 peserta tersebut diidukung oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Keb udayaan serta Museum Basoeki Abdullah.

Selain workshop, peserta yang terdiri dari mahasiswa, komunitas pencinta museum, Pramuka, dan guru sejarah, juga diajak berwisata keliling museum itu. Dibagi dalam dua kelompok, masing-masing kelompok dipandu oleh pemandu berpengalaman, yang merupakan staf Museum Basoeki Abdullah.

Ketika beriwsata keliling museum itulah, sejumlah peserta workshop termasuk saya, terpesona pada satu lukisan besar yang menggambarkan berbagai binatang hutan. Lukisan yang diberi judul “Pertarungan Hidup” itu menampilkan banteng, harimau, singa, dan binatang-binatang yang berlarian ke sana ke mari, dengan mimik ketakutan. Warna merah kekuningan menjadi latar belakang lukisan itu. Apakah yang terjadi? Kebakaran hutan? Serangan manusia yang merambah hutan dan membuat binatang-binatang tersingkir?

Lukisan tersebut dipajang di lantai 2 gedung Museum Basoeki Abdullah. (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)
Lukisan tersebut dipajang di lantai 2 gedung Museum Basoeki Abdullah. (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)
Sungguh banyak yang dapat diinterpertasikan dari lukisan karya salah satu maestro seni lukis Indonesia tersebut. Paling tidak, saat Hari Lingkungan Hidup Sedunia kita peringati sekarang, lukisan itu menjadi pengingat bahwa binatang-binatang juga bagian dari lingkungan hidup kita, demikian pula hutan tempat mereka berdiam. Saatnya kita juga memperhatikan kehidupan mereka, manusia tidak boleh hanya ingin menang sendiri. Ayo jaga, ayo rawat, bantu agar binatang dan hutan kita tetap lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun