Saat Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2017, saya teringat salah satu lukisan yang terpajang di Museum Basoeki Abdullah, Jalan Keuangan, Jakarta Selatan. Dua hari lalu (Sabtu, 3 Juni 2017), saya berkesempatan berkunjung ke sana. Di tempat itu, saya menjadi pembicara dalam workshop penulisan karya ilmiah populer yang diselenggarakan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI). Workshop yang diikuti 30 peserta tersebut diidukung oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Keb udayaan serta Museum Basoeki Abdullah.
Selain workshop, peserta yang terdiri dari mahasiswa, komunitas pencinta museum, Pramuka, dan guru sejarah, juga diajak berwisata keliling museum itu. Dibagi dalam dua kelompok, masing-masing kelompok dipandu oleh pemandu berpengalaman, yang merupakan staf Museum Basoeki Abdullah.
Ketika beriwsata keliling museum itulah, sejumlah peserta workshop termasuk saya, terpesona pada satu lukisan besar yang menggambarkan berbagai binatang hutan. Lukisan yang diberi judul “Pertarungan Hidup” itu menampilkan banteng, harimau, singa, dan binatang-binatang yang berlarian ke sana ke mari, dengan mimik ketakutan. Warna merah kekuningan menjadi latar belakang lukisan itu. Apakah yang terjadi? Kebakaran hutan? Serangan manusia yang merambah hutan dan membuat binatang-binatang tersingkir?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H