Bagi filatelis atau kolektor prangko dan benda-benda pos lainnya, tentu mengenal yang disebut Sampul Hari Pertama/SHP (First Day Cover), berupa amplop yang gambarnya satu tema dengan gambar prangko yang diterbitkan dan dibubuhi cap pos dengan tanggal hari terbit pertama prangko itu. Di samping itu, ada juga yang disebut Sampul Peringatan/SP (Commemorative Cover), amplop yang ditempeli prangko dan diberi cap pos khusus untuk menandai suatu peristiwa bersejarah tertentu.
Sama seperti prangko, sampul-sampul semacam itu, baik SHP maupun SP, dapat menjadi penanda pula dan sekaligus bukti sejarah adanya suatu penerbitan prangko atau peristiwa besar yang pernah terjadi. Hal itu juga terjadi ketika pelaksanaan pertemuan pimpinan organisasi kepanduan wilayah Asia-Pasifik yang bertajuk 9th Asia-Pacific Regional Scout Leaders Summit. Acara tersebut diadakan di Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, dari 22 sampai 25 April 2017.
Dimotori oleh GN Surya Hadinata, Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) Pengurus Daerah Bali, menerbitkan SP yang dicetak amat terbatas hanya 200 lembar. PFI adalah organisasi para filatelis atau kolektor prangko dan benda-benda pos lainnya yang telah ada sejak 29 Maret 1922.
Surya Hadinata yang seorang filatelis aktif di Bali, menyenangi pula mengoleksi benda-benda pos dengan tema Pramuka. Itulah sebabnya, menjelang berlangsungnya pertemuan para pimpinan organisasi kepanduan wilayah Asia-Pasifik dia bersama PFI Pengurus Daerah Bali menyiapkan SP tersebut.
Selain SP, Surya Hadinata yang didukung penuh oleh PT Pos Indonesia di wilayahnya, menerbitkan pula dua prangko Prisma yang dibuat khusus untuk acara kepanduan tersebut. Jumlahnya juga sangat terbatas, tak heran bila SP maupun prangko Prisma itu disukai dan banyak dibeli, baik oleh peserta pertemuan tersebut maupun oleh para Pramuka dan filatelis yang ada di Bali.
Secara khusus, Surya Hadinata membuat pula SP yang ditempel dengan souvenir sheet atau lembar kenangan yang diterbitkan untuk memperingati 50 tahun Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 2011. Rupanya dia masih menyimpan lembar-lembar kenangan itu cukup banyak ,sehingga bisa membuat SP dengan lembar kenangan, yang jelas nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan SP yang hanya ditempel prangko biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H