Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

88 Tahun Tintin, Perayaan Meriah di Jakarta

16 Januari 2017   16:54 Diperbarui: 16 Januari 2017   17:02 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama anggota Komunitas Tintin Indonesia. (Foto: Akun Facebook KTI)

Horeee.... Tintin berusia 88 tahun dan lebih dari 50 orang penggemarnya memperingatinya dalam perayaan sederhana namun meriah di fX Senayan, Jakarta. Ya, mereka adalah para anggota Komunitas Tintin Indonesia (KTI), yang saat ini jumlah anggotanya di akun Facebook komunitas tersebut sudah mencapai hampir 3.000 orang.

Sabtu siang, 14 Januari 2017, satu demi satu penggemar kisah Petualangan Tintin (The Adventures of Tintin) karya komikus asal Belgia, Herge, berdatangan ke Senayan. Makan-makan bayar sendiri, namun tak mengurangi kemeriahan acara itu. Apalagi, sejumlah anggota KTI yang dikordinir Novi Madjedi, Agus Dharma, Maya Lewerissa, dan lain-lain, mengumpulkan berbagai hadiah pernak-pernik Tintin. Hadiah-hadiah itu dikumpulkan, kemudian dijadikan door prize untuk yang hadir.

Semua dapat, semua senang. Mulai dari hadiah berbentuk jam dengan lampu digital, buku komik, figurine-figurine tokoh-tokoh dalam kisah Petualangan Tintin, sampai korek api, tote bag, sweater, dan kaus T-shirt. Pokoknya, besar atau kecil ukuran hadiahnya, semua dapat.

Bukan hanya itu. Disiapkan pula kartu pos dan sticker khusus untuk memperingati 88 tahun usia komik kisah Petualangan Tintin, yang kemudian dibagikan secara gratis kepada setiap yang datang. Jumlah cetakan kartu pos dan sticker yang amat terbatas, membuat semua yang hadir sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan dengan memberikan hadiah tersebut.

Foto bersama anggota Komunitas Tintin Indonesia. (Foto: Akun Facebook KTI)
Foto bersama anggota Komunitas Tintin Indonesia. (Foto: Akun Facebook KTI)
Acara itu sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak acara yang diselenggarakan KTI. Dikenal juga dengan nama Tintin_id atau TintinID, komunitas tersebut dibentuk pada 13 Juni 2003, tanggal dibentuknya milis (mailing list) Tintin_id di  Yahoogroups. Saat itu anggotanya hanya sekitar 14 orang, yang sebelumnya sudah saling mengenal di milis penggemar musik rock klasik (M-Claro, singkatan dari Music-Classic Rock).

Namun karena di antara para anggota milis M-Claro beberapa menyukai pula kisah Petualangan Tintin, maka dibentuk lagi milis khusus dengan nama Tintin_id. Seperti dikatakan salah satu pendiri Tintin_id, Surjorimba Suroto, “Meski tak terhindarkan pembicaraan seputar kenangan indah bersama tokoh rekaan Herge ini, para pendiri Tintin_id berusaha untuk membicarakan topik-topik yang lebih maju. Katakanlah hasil pengamatan dan renungan pribadi, dan hasilnya didiskusikan untuk menambah pengetahuan dan kecintaan pada Herge, Tintin, dan dunianya”.

Kartu pos dan sticker cetakan terbatas untuk memperingati 88 tahun Tintin. (Foto: KTI)
Kartu pos dan sticker cetakan terbatas untuk memperingati 88 tahun Tintin. (Foto: KTI)
Ditambahkan juga oleh Surjo, hubungan dengan penerbit komik Tintin di Indonesia PT  Indira (saat itu) dan PT Gramedia Pustaka Utama (saat ini) juga dilakukan dan terbina dengan baik, termasuk menjalin hubungan dengan komunitas penggemar Tintin di negara lain.

Tak kalah penting, KTI berusaha pula untuk  mempromosikan komik sebagai bacaan yang baik, melalui kisah-kisah Petualangan Tintin. Kajian-kajian pribadi, termasuk dari aneka referensi, ditingkatkan agar pengetahuan para anggota terus bertambah.

Bahkan dalam perjalanannya,  KTI mengalami banyak eksposure di media cetak dan elektronik, hingga diundang ke berbagai acara seminar, diskusi, hingga pameran. Tidak hanya menjadi objek, namun juga menjadi pelaku kegiatan dan narasumber berita. Dimulai dari dunia maya, merambah ke dunia cetak dan elektronik, menjangkau Nusantara dan mancanegara.

Beberapa tahun belakangan, KTI melakukan pula upaya menjaga dan merawat serta mempromosikan bekas Menara Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) di bekas Bandar Udara (Airport) Kemayoran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta sebagai salah satu Benda Cagar Budaya yang dilindungi di ibu kota negara ini. Bandara Kemayoran pernah menjadi bagian salah satu cerita Petualangan Tintin, khususnya di serial “Penerbangan 714”.   Mulai beroperasi secara komersial sejak 1940 sampai 1985, Airport Kemayoran dapat disebut sebagai bandara komersial pertama di Indonesia.

Selfie bareng Kapten Haddock. (Foto: Akun Facebook KTI)
Selfie bareng Kapten Haddock. (Foto: Akun Facebook KTI)
Memasuki 2017, semua anggota KTI sepakat untuk terus mengembangkan hobi menggemari kisah Petualangan Tintin, dan membantu menjaga dan mengembangkan bekas Menara ATC Airport Kemayoran sebagai Benda Cagar Budaya yang harus dijaga agar tidak punah dan tetap lestari keberadaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun