Foto pembangunan dan peresmian Jalan Pramuka – salah satu jalan utama di bilangan Jakarta Timur – yang dikerjakan para Pramuka bersama para pegawai PU pada 1964, juga sudah sukar ditemukan. Padahal itu kejadiannya di Jakarta yang merupakan ibu kota negara. Kita tidak tahu bagaimana pendokumentasian tulisan berita dan foto berita pada aktivitas kepramukaan di daerah-daerah.
Belum lagi, sampai saat ini masih sering disebutkan Gerakan Pramuka kurang “bergema” aktivitasnya. Padahal dengan lebih dari 20 juta anggota, seharusnya tiap hari dapat terdengar aktivitas positif para Pramuka. Lagi-lagi itu karena di kalangan Pramuka sendiri kurang mempublikasikan kegiatannya. Sementara pewarta non-Pramuka juga tak meliput dan memberitakan, bisa jadi karena tak mendapat informasi yang lengkap dari kalangan Gerakan Pramuka sendiri.
Itulah sebabnya, komunitas ISJ dibentuk. Mereka yang bergabung dalam komunitas tersebut, selayaknya senantiasa mempublikasikan tulisan berita dan foto berita. Baik di media massa tradisional (suratkabar, majalah, radio, televisi), atau pun media online dan media sosial, seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, Google+, dan juga situs-situs jurnalisme warga yang tersebar di mana-mana.
Lewat cara itu, diharapkan ISJ dapat membantu mempublikasikan aktivitas Pramuka, yang pada gilirannya akan membuat masyarakat semakin mengenal dan mempercayai Gerakan Pramuka. Selanjutnya, bukan tak mungkin masyarakat akan mengapresiasi dengan membantu Gerakan Pramuka memberikan pendidikan bagi anak-anak dan remaja, baik pendidikan dalam bentuk keterampilan, maupun pendidikan moral dan budi pekerti. Suatu hal yang pasti berguna bagi anak dan remaja di masa kini dan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H