Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buku, Teman yang Setia

13 Oktober 2015   23:21 Diperbarui: 13 Oktober 2015   23:47 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pembatas buku dengan kata-kata mutiara dari Ernest Hemingway. (Foto: Berthold DHS)"][/caption] Para undangan yang hadir pada peresmian Perpustakaan Bustanil Arifin di komplek Perguruan Islam Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan, pekan lalu, tentunya memperoleh souvenir di dalam goodie bag yang diserahkan sebelum para undangan itu pulang. Di dalam goodie bag itu terdapat dua buku berisi pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia.

Selain itu ada juga buku agenda, kertas pencatat (block note), dan pembatas buku. Menariknya dari tiga benda yang disebutkan terakhir itu, semuanya memuat kata-kata mutiara dari salah satu sastrawan terkemuka Amerika Serikat, Ernest Hemingway. “There is no friend as loyal as a book” (tidak ada teman yang memiliki kesetiaan seperti buku).
Artinya kurang lebih, buku dianggap sebagai sahabat setia seseorang.

Apa pun yang dilakukan pemilik buku, maka buku tetap ada bersamanya. Bila buku telah selesai ditulis dan dicetak, maka isinya akan tetap sama, di mana pun dan kapan pun. Buku yang telah dibeli seseorang juga akan tetap bersama orang itu, kecuali orang itu yang membuangnya. Buku tak akan pernah meninggalkan pemiliknya. Begitulah kira-kira arti dari kata-kata mutiara tersebut.

Tak heran bila penggemar buku akan selalu berusaha menambah koleksi buku mereka. Ibarat kata berusaha menambah teman yang setia. Seperti juga kata pepatah, “musuh satu terlalu banyak, teman seribu masih kurang”.

Tak perlu heran pula bila melihat banyak pencinta buku yang berusaha mendirikan atau membantu pendirian perpustakaan. Melalui perpustakaan, baik perpustakaan milik pribadi dan keluarga atau yang dibuka untuk umum, para pemilik dan pengelola perpustakaan tersebut sebenarnya juga memberikan kesempatan bagi pengunjung yang datang ke perpustakaannya untuk “mendapatkan teman baru yang setia”.

Maka inilah yang harus Anda ingat bila mengunjungi perpustakaan. Anda bukan hanya bisa sekadar meminjam buku, menambah pengetahuan dan wawasan, tetapi Anda juga telah menambah teman yang setia. Ini berarti juga, mengajak Anda juga setia dalam mengembangkan pemikiran-pemikiran positif yang bisa diperoleh dengan membaca buku.

Selanjutnya, lewat pemikiran-pemikiran positif yang terus dikembangkan dalam diri, Anda tentu akan menjadi manusia positif yang mempunyai sikap saling menghargai dengan sesama. Pada akhirnya, Anda pun menjadi teman yang setia bagi orang lain. Teman yang selalu cinta damai dan siap bekerja sama demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Semuanya itu dimulai dari buku, dari perpustakaan. Jadi ayo membaca buku, ayo mengunjungi perpustakaan, dan bila memungkinkan ayo membantu mendirikan perpustakaan yang bisa diakses lebih banyak orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun