Psikologi, sebagai studi ilmiah yang mendalami perilaku dan proses mental manusia, memainkan peran vital dalam memahami bagaimana kita berkomunikasi. Setiap hari, manusia merespons lingkungannya melalui serangkaian reaksi yang dapat dikategorikan ke dalam empat jenis dasar: reaksi instrumental, reaksi kognitif, reaksi afektif, dan reaksi persepsi. Reaksi-reaksi ini menjadi dasar penting dalam menganalisis bagaimana kita menerima, menafsirkan, dan merespons pesan-pesan yang kita terima dari lingkungan sekitar.
 Empat Reaksi Dasar dalam Psikologi Komunikasi
- Â Reaksi Instrumental
  Reaksi ini melibatkan tindakan atau gerakan yang tampak jelas, seperti berjalan, makan, atau berbicara. Reaksi instrumental menggambarkan respons fisik seseorang terhadap rangsangan tertentu dan sering menjadi bagian integral dari komunikasi non-verbal. Misalnya, gerakan tangan saat berbicara bisa menguatkan pesan yang disampaikan.
- Â Reaksi Kognitif
  Reaksi kognitif mencakup proses berpikir, merencanakan, dan berimajinasi. Reaksi ini menunjukkan bagaimana manusia memproses informasi, membuat keputusan, dan merancang strategi komunikasi. Saat seseorang merancang pesan, ia menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memastikan pesan tersebut disampaikan secara jelas dan efektif.
- Reaksi AfektifÂ
  Reaksi afektif melibatkan respons emosional, baik yang positif seperti kegembiraan, maupun yang negatif seperti kesedihan. Emosi ini sangat penting dalam komunikasi, karena mereka dapat memengaruhi cara seseorang menafsirkan dan merespons pesan. Emosi yang kuat, seperti kemarahan, misalnya, bisa sangat mempengaruhi efektivitas komunikasi.
- Â Reaksi Persepsi
  Reaksi ini melibatkan penggunaan indera seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kepekaan terhadap rasa sakit. Persepsi adalah kunci dalam komunikasi karena menentukan bagaimana seseorang memahami dan menafsirkan informasi yang diterima. Misalnya, intonasi suara dan ekspresi wajah dapat mempengaruhi bagaimana pesan dipahami.
 Istilah psikologi pertama kali diperkenalkan oleh Philipp Melanchton pada tahun 1530, tetapi baru menjadi disiplin ilmu yang mapan setelah Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman, pada tahun 1879. Seiring waktu, psikologi telah berkembang pesat dan dipengaruhi oleh berbagai bidang lain, termasuk kedokteran dan kondisi sosial-politik seperti dampak Perang Dunia II.
 Dalam psikologi, ada empat tujuan utama yang menjadi landasan penting dalam setiap kajiannya: deskripsi, eksplanasi, prediksi, dan modifikasi atau kontrol perilaku. Masing-masing tujuan ini memberikan panduan bagi psikolog dalam memahami dan mengatasi berbagai fenomena perilaku.
 Empat Tujuan Kajian Psikologi
- Deskripsi: Menggambarkan Perilaku
  Deskripsi adalah langkah awal dalam kajian psikologi, yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang sedang terjadi. Dengan deskripsi yang tepat, kita dapat memahami berbagai aspek perilaku, baik yang tampak secara fisik maupun yang terjadi dalam pikiran seseorang.
- Eksplanasi: Menjelaskan Penyebab Perilaku
  Setelah menggambarkan perilaku, psikologi berupaya memberikan eksplanasi atau penjelasan tentang mengapa perilaku tersebut terjadi. Penjelasan ini memberikan wawasan mendalam tentang mekanisme di balik perilaku, membantu kita memahami alasan di balik tindakan tertentu.
- Prediksi: Meramalkan Perilaku di Masa Depan
  Prediksi adalah kemampuan psikologi untuk meramalkan perilaku atau peristiwa di masa depan berdasarkan pola-pola yang telah diamati. Dengan prediksi yang akurat, kita bisa merencanakan tindakan yang tepat dalam berbagai situasi.
- Â Modifikasi atau Kontrol: Mengubah atau Mengendalikan Perilaku
  Modifikasi atau kontrol perilaku adalah tujuan akhir dalam psikologi, di mana intervensi dilakukan untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan atau memperkuat perilaku yang positif. Hal ini sering menjadi fokus dalam terapi atau intervensi sosial.
Psikologi Sosial: Jembatan Menuju Psikologi Komunikasi
 Salah satu cabang utama dalam psikologi adalah psikologi sosial, yang memfokuskan pada perilaku individu dalam konteks sosial. Psikologi sosial meneliti bagaimana situasi sosial atau interpersonal mempengaruhi perilaku manusia, menjadikannya pintu masuk yang penting untuk memahami psikologi komunikasi.