Intoleransi adalah sikap atau perilaku yang tidak dapat menerima atau menghargai perbedaan, baik itu perbedaan dalam keyakinan, budaya, maupun pandangan politik.
Faktor yang menyebabkan perilaku intoleransi dalam masyarakat :
*Kurangnya penghargaan akan keberagaman:
 Ketika masyarakat tidak menghargai dan memahami keberagaman yang ada, konflik dapat timbul. Kasus konflik antar etnis dan agama di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan bahwa kurangnya penghargaan terhadap keberagaman dapat menyebabkan perpecahan dan disintegrasi bangsa.
*Kuatnya paham identitas SARA:
 Pemahaman identitas SARA yang kuat dapat memperkuat potensi konflik dan ketegangan antar kelompok masyarakat. Pasca reformasi di Indonesia, hubungan antar etnis, agama, dan golongan yang kurang harmonis menjadi persoalan di beberapa daerah. Paham identitas SARA yang lebih dominan dari pada semangat kebangsaan dapat menjadi pemicu disintegrasi bangsa.
*Ketimpangan sosial dan politik:
 Ketimpangan sosial dan politik dapat menghambat integrasi nasional. Persoalan ketimpangan sosial, seperti kesenjangan ekonomi dan status sosial yang tajam, dapat menyebabkan iri hati dan sentimen negatif terhadap kelompok lain. Ketidakharmonisan politik juga dapat memperburuk kondisi ini, terutama jika partai politik menonjolkan identitas kesukuan atau agama tertentu secara berlebihan, yang dapat mengganggu rasa nasionalisme dan persatuan.
*Pendidikan yang kurang:
 Kurangnya pendidikan atau pendidikan yang tidak memadai tentang toleransi, pluralisme, dan penghargaan terhadap keberagaman dapat menjadi faktor penyebab perilaku intoleransi. Kurikulum yang tidak memasukkan nilai-nilai tersebut atau kurangnya pemahaman tentang pentingnya toleransi dalam pembelajaran dapat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat.
*Ketidakseimbangan informasi: