Mengungkap Kebodohon Sendiri Agar Orang Lain Tidak Terjerumus
Oleh : Bert Toar Polii
Setelah berpikir cukup lama akhirnya tukang bridge memilih untuk mempermalukan diri sendiri dengan mengungkap kebodohan yang dilakukan dua tiga bulan terakhir ini.
Sebab dengan mengungkap ini jelas akan terlihat betapa bodohnya tukang bridge dan mungkin juga akan beresiko diserang oleh lawan yang menurut tukang bridge mereka punya jaringan dan keahlian di dunia IT.
Namun dibandingkan dengan kemungkinan akan banyak orang terjerat akibat kebodohan seperti yang tukang bridge lakukan bisa terhindar, tukang bridge lebih memilih yang ini.
Sebab ketika berselancar di internet ternyata cukup banyak yang jadi korban. Tapi umumnya mereka tidak mau mengungkapkan dengan berbagi alasan. Ada yang malu, takut dan berbagai alasan lain.
Komentar pedas, seperti orang pintar, jago bridge kok bisa tertipu pasti akan muncul dan memang pantas diterima. Tapi tidak apa-apa dibanding ada orang yang membaca tulisan ini dan terhindar dari kerugian seperti yang tukang bridge alami.
Awalnya tukang bridge dihubungi oleh Dina Handoyo yang mengaku asisten dari Prof. Bagus Santoso yang memberikan kuliah gratis tentang dunia keuangan menyangkut perdagangan saham, emas dan kripto.
Tertarik untuk mengetahui ini yang ikutlah masuk ke WA Group asuhan Prof. Bagus Santoso. Awalnya hanya iseng ikutin kemudian karena apa yang disajikan menarik akhirnya ada tawaran untuk ikut traiding Crypto Currency melalui exchange yang ditunjukan oleh mereka yaitu SYIPC menurut versi mereka.
Awalnya berselancar di internet untuk mengetahui exchange ini dan ternyata bagus karena ada juga di Kompasiana. Â https://www.kompasiana.com/syipc/6707912a34777c32516cf272/bursa-syipc-kantor-keluarga-global-melipatgandakan-investasi-di-kripto-peluang-pasar-baru-telah-tiba Â
Beberapa situs lain juga menulis kehandalan exchange ini, tidak ada berita negative. Tapi ternyata SYIPC itu bisa ada yang benar dan ada yang mencopy sehingga mirip dan  yang saya ikuti itu yang melakukan penipuan. Hanya saja memang sulit melacaknya.