Buat pengguna Precision pembukaan 2D digunakan untuk pegangan 3 suiter singleton atau void D.
Penulis pernah menggunakan konvensi ini tapi harus merombak struktur sistim Precision.
Bisa saja pembukaan 3 suiter singleton atau void D dibuang tapi membuat pembukaan 1D menjadi berat bebannya.
Sebagai contoh, pengguna sistim Precision yang bermain weak NT otomatis pembukaan 1D menjadi minimal 4 lembar. Sedangkan yang menggunakan versi strong NT maka pembukaan 1D minimal 2 lembar.
Kalau ngotot mau memakai pembukaan Multi 2D konsekwensinya pembukaan 1D menjadi bisa nol lembar D. Ini akan menimbulkan banyak masalah nantinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis memilih untuk memindahkan pembukaan 2D menjadi 2H. Dengan demikian pembukaan 2S bisa dimanfaatkan untuk two suiter S + yang lain weak.
Tapi ada lagi persoalan lain menyangkut ketika kita memilih konvensi forcing notrump response over 1 major.
Dimana masalahnya? Masalah muncul ketika opener pegang 5 kartu H + 4 kartu S dan 2-2 di minor.
Opener buka 1H partner response 1NT F1. Opener akan kesulitan rebid karena tidak ada 3 lembar minor. Rebid 2H salah karena harus 6 kartu. Rebid 2S salah juga karena minimum.
Salah satu yang penulis pernah pilih untuk mengatasi masalah ini adalah konvensi yang dibuat oleh salah seorang pakar bridge Gabriel Chagas dari Brazil.
Khusus pembukaan 1H maka forcing NT ditukar menjadi 1S sedangkan 1NT menjadi forcing dengan 5+ kartu S.