Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Defensive Bidding terhadap Multi 2D

26 Januari 2024   10:09 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Defensive Bidding Terhadap Multi 2D

Oleh : Bert Toar Polii

Pembukaan Multi 2D yang diperkenalkan sejak tahun 1970 begitu cepat menjadi populer. Saking populernya, World Bridge Federation (WBF) membuat perlakuan berbeda khusus untuk konvensi ini.

Karena seharusnya Multi 2D yang tidak menunjukan "anchor suit" masuk dalam kategori Brown Sticker, tapi WBF malah membolehkan penggunaan Multi 2D untuk semua turnamen.

Apa itu pembukaan Multi 2D? Ada banyak variasi tentang ini terutama menyangkut versi yang kuat. Sebab untuk weaknya jelas punya salah satu suit di warna major atau yang umum di buka dengan Weak Two H atau S.

Salah satu versi yang cukup terkenal adalah Multi 2D bisa Weak Two H atau S, Strong Balanced atau three suiter strong.

Berdasar konvensi diatas maka bidding akan berjalan sebagai berikut jika tidak ada gannguan :

2D              2H

Opener pass atau bid 2S jika pegang weak two

2NT Balanced strong

3C-3S pendek warna yang di bid dan strong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun