Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pemain Indonesia dan Gelar Master dari World Bridge Federation

7 Januari 2024   19:38 Diperbarui: 14 Januari 2024   11:11 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua peraih gelar Grandmaster Henky Lasut & Eddy Manoppo dari Indonesia. Koleksi Pribadi

Pemain Indonesia & Gelar Master dari World Bridge Federation (WBF)

Oleh : Bert Toar Polii

Pada tahun 1958, WBF memutuskan untuk memperkenalkan sistem Master Points sebagai standar pengukuran prestasi pemain bridge. Ide di balik sistem ini adalah memberikan poin kepada pemain yang berhasil meraih posisi tertentu dalam turnamen resmi yang diakui oleh WBF. Semakin besar turnamen dan semakin kuat kompetisinya, semakin banyak Master Points yang dapat diperoleh pemain.

Seiring berjalannya waktu, sistem Master Points mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian. Pada tahun-tahun awal, perhitungan poin mungkin lebih sederhana, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam struktur turnamen, sistem ini menjadi lebih kompleks. Beberapa faktor yang mempengaruhi perolehan Master Points meliputi ukuran turnamen, tingkat kesulitan, dan seberapa banyak peserta dalam turnamen tersebut.

Master Points tidak hanya digunakan untuk menilai prestasi individu pemain, tetapi juga digunakan untuk menentukan peringkat negara dalam turnamen tim. Peringkat negara ini kemudian memengaruhi alokasi slot untuk Kejuaraan Dunia Bridge dan turnamen internasional lainnya.

Sistem Master Points telah membantu menciptakan standar internasional yang adil dan terukur untuk menilai keahlian pemain bridge. Dengan demikian, pemain dari seluruh dunia dapat membandingkan prestasi mereka dengan pemain lain secara objektif dan meraih pengakuan atas pencapaian mereka dalam dunia bridge internasional.

Master point dalam permainan bridge fungsinya hamper mirip dengan elo rating dalam permainan catur.

Bagaimana World Bridge Federation memberikan master point dan placing point saat ini?

Ketika seseorang memenangkan pertandingan pada event yang digelar secara resmi oleh World Bridge Federation, pemenang atau peringkat tertentu sesuai aturan yang berlaku akan mendapatkan sejumlah master point. Ini sudah diatur dalam peraturan pertandingan. Sedangkan kepada pemenang 1-3 akan mendapatkan tambahan yaitu Placing Point.

Master point (MP) yang diperoleh akan berkurang 15% setiap tahun sedangkan Placing Point (PP) tetap. Pada awalnya gelar akan hilang jika syarat master point sudah tidak terpenuhi karena berkurangnya master point akibat dipotong 15% setiap tahun. Penulis mengalami kerugian akibat hal ini karena pernah meraih gelar terendah World Master tapi kemudian hilang.Namun sejak tahun 2002 di Montreal aturan ini dirubah, master point boleh berkurang tapi gelar yang diperoleh tetap. Apa saja gelar yang diberikan?

a) World Grand Master (WGM): 10 PP dan memenangkan setidaknya satu Kejuaraan Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun