Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mengenal ABCC & SEABF Championship Lambang Supremasi Bridge ASEAN

22 Oktober 2023   09:09 Diperbarui: 22 Oktober 2023   09:15 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal ABCC & SEABF Championship Lambang Supremasi Bridge ASEAN.

Oleh: Bert Toar Polii

Dilandasi ASEAN Spirit yang dikumandangkan di Bali, berupa ditanda tanganinya "ASEAN CONCORD" oleh Kepala-Kepala Negara ASEAN tahun 1976, timbul ide untuk menyelenggarakan Kejuaraan Antara Negara-Negara ASEAN.

Pada tahun 1978, Amran Zamzami SE yang waktu itu menjabat Ketua Harian PB GABSI (1978-1982) mengadakan perjalanan ke Manila, Bangkok, Singapore dan Kuala Lumpur untuk membicarakan rencana tersebut dengan para Ketua Organisasi Bridge setempat. Ternyata mendapat sambutan hangat. Pada tahun 1979, ASEAN Bridge Club Championships untuk pertama kalinya diselenggarakan di Hotel Sari Pacific Jakarta, dan dibuka serta diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Bapak Adam Malik.

Sedangkan Presiden RI waktu itu , Bapak Soeharto menghadiahkan sebuah Piala Bergilir untuk diperebutkan di Open Teams. Sampai sekarang, secara rutin setahun sekali ASEAN Bridge Club Championships (ABCC) diselenggarakan secara bergilir di negara-negara anggota ASEAN.

Tahun 20023 di Singapura, Tahun 2024 di Indonesia, Tahun 2025 di Philippina kemudian 2026 di Malaysia, 2027 di Thailand dan tahun 2028 balik lagi ke Singapura.

Sejak tahun 1991 juga diundang negara-negara bukan anggota ASEAN, misalnya Hong Kong (1991). Kemudian pada tahun 1993, ketika dilaksanakan di Kuta, Bali, ditingkatkan menjadi ASEAN Open Championships. Salah satu pasangan yang memikat publik saat itu adalah tampilnya pemain top Australia dan Selandia Baru, yaitu Tim Seres dan Paul Marston.

Semenjak ABCC digelar, tim putra Indonesia selalu menjadi juara pertama, tetapi pada tahun 1995 di Manila, untuk pertama kalinya Piala Soeharto diboyong tim RBSC-Thailand. Dan juga tahun 2001 di Makati juga diboyong Thailand. Tahun 2011 Singapura jadi juara sebagai tuan rumah.  Untuk putri juga juara terbanyak 14 kali. Indonesia juga berjaya di nomor Junior team dengan 15 kali kemenangan. Prestasi Indonesia yang kurang baik hanya di nomor mixed team yang di dominasi Thailand.

Sayang pada tahun 2022 saat Asean Bridge Club Championship dan South East Asia Bridge Federation Championship di gelar lagi setelah pandemic covid-19 Indonesia hanya mengirimkan dua tim.

Selanjutnya pada tahun 2015 muncul berdirinya SEABF atau South East Asia Bridge Federation pada Asean Bridge Club Championships yang berlangsung di Bangkok tahun 2015.

Pembentukan SEABF terinspirasi setelah Indonesia sukses meloloskan bridge dipertandingkan di SEA Games 2011 di Indonesia dan selanjutnya juga bridge telah menjadi cabang olahraga kategori 3 dimana jika tuan rumah menginginkan bridge bisa dipertandingkan di SEA Games.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun