Oleh: Bert Toar Polii
Olahraga bridge adalah motor kesetaraan gender antara pria dan wanita.
Wanita dapat bertanding bersama pria dalam olahraga bridge, oleh sebab itu dalam Kejuaraan Dunia Bridge tidak ada nomor Man tapi Open.
Karena di nomor open, wanita bisa bergabung dengan pria. Namun ketika mengikuti multi event, seperti Asian Games, SEA Games dan PON aturan itu harus dirubah. Kenapa? Karena dalam multi event selalu dibagi nomor putra dan putri.
Ada beberapa alasan mengapa wanita memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi dalam bridge bersama pria:
Kesetaraan Gender: Dalam banyak negara dan organisasi olahraga, prinsip kesetaraan gender telah diterima dan dijunjung tinggi. Ini berarti bahwa wanita memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam olahraga dan berkompetisi dengan pria tanpa ada diskriminasi berdasarkan jenis kelamin.
Keterampilan dan Kemampuan: Bridge adalah olahraga intelektual yang memerlukan keterampilan strategis, analitis, dan komunikasi yang tinggi. Kemampuan dalam olahraga ini tidak tergantung pada jenis kelamin, melainkan pada pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan individu. Wanita dapat memiliki keterampilan dan pemahaman yang sama dalam bridge seperti pria.
Inklusivitas: Inklusivitas adalah nilai yang penting dalam olahraga modern. Membuka pintu bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, memberikan kesempatan untuk perkembangan individu dan pertumbuhan komunitas olahraga.
Kompetisi yang Seimbang: Dalam banyak kompetisi bridge, pemain biasanya dipasangkan berdasarkan tingkat keterampilan mereka, bukan jenis kelamin. Ini memastikan bahwa kompetisi tetap seimbang dan berdasarkan kemampuan, bukan jenis kelamin.
Perkembangan Olahraga: Memungkinkan wanita untuk bertanding dalam bridge bersama pria dapat membantu mengembangkan olahraga ini dengan lebih baik. Dengan memiliki beragam peserta, olahraga ini dapat terus berkembang dan mendapatkan perspektif yang lebih luas.